Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Partai NasDem optimistis akan memperoleh suara lebih tinggi dari hasil survei yang dirilis oleh beberapa lembaga survei. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menanggapi survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat elektabilitas NasDem sebesar 5,7 persen.
ADVERTISEMENT
“NasDem optimistis dengan hasil ini karena 5 tahun lalu jelang Pemilu 2014 lembaga survei Indikator merilis hasil elektabilitas NasDem di angka 2,7 persen dan dapat hasil akhir 6,7 persen,” tutur Willy melalui rilisnya kepada beritajatim.com, Kamis (4/4/2019).
Dikatakan oleh Willy, kekuatan NasDem terletak pada ketokohan para caleg yang maju melalui NasDem, bukan terletak pada identitas partai atau tingkat keterkenalan masyarakat terhadap nama, logo dan nomor urut partai. “Karena kekuatan NasDem itu seperti fenomena Gunung Es, dengan basis party id sudah 5,7 persen ditambah dengan kekuatan figuritas caleg, NasDem bisa memperoleh suara lebih tinggi,” tutur Willy.
Willy menuturkan, NasDem tidak mendapatkan coattail effect yang besar dari dukungan partai kepada Jokowi. Itulah alasannya mengapa NasDem menggunakan seluruh kekuatan pada figuritas caleg untuk meraup suara. “Kami sadar itu karena partai baru yang tidak bersandar pada efek ekor jas capres,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, NasDem mengapresiasi hasil survei elektabilitas yang dirilis oleh Indikator. Menurutnya, hasil survei tersebut merupakan sebuah rapor bayangan jelang Pemilu yang akan dilaksanakan 13 hari mendatang. “Tentu kami bersyukur dan optimis akan memberikan lompatan besar bila baseline partai sudah di angka 5,7 persen,” paparnya.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan adanya tren kenaikan elektablitas Partai NasDem. Pada Oktober 2018, elektabilitas Partai NasDem hanya 3,2 persen, kemudian naik menjadi 4,2 persen pada Desember 2018 dan kini menjadi 5,7 persen.
Dengan perolehan ini, menjadikan NasDem sebagai partai ketujuh yang diprediksi lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen. Di bawah NasDem, ada PPP dengan elektabilitas 4,9 persen.
Sementara itu, elektabilitas tertinggi masih dipegang PDI Perjuangan dengan 24,2 persen. Disusul Gerindra 11,7 persen, Golkar 11,5 persen, PKB 8,8 persen, Demokrat 8,7 persen dan PKS 6 persen.
ADVERTISEMENT
Sebanyak delapan partai lainnya diprediksi tak lolos parliamentary threshold. Partai tersebut adalah Perindo yang hanya 2,6 persen, PAN 2,2 persen, Hanura 1,3 persen, PSI 1,3 persen, Berkarya 0,8 persen, PBB 0,6 persen, Garuda dan PKPI masing-masing 0,2 persen.
Perolehan elektabilitas partai-partai tersebut dinilai tak akan bergerak jauh hingga hari pencoblosan pada 17 April 2019. Sebab, pemilih yang belum menentukan pilihan tinggal 9,2 persen. “Dalam dua minggu ke depan akan sedikit perubahan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. (tok/kun)