Pacarnya Hendak Diperkosa, Siswa SMA Tusuk Begal hingga Tewas

Konten Media Partner
11 September 2019 8:45 WIB
comment
235
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pacarnya Hendak Diperkosa, Siswa SMA Tusuk Begal hingga Tewas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) – Seorang pelaku begal di Kabupaten Malang tewas bersimbah darah. Pelaku begal bernama Misnan (35), warga Dusun Gondanglegi Kulon, Desa Penjalinan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, meregang nyawa usai duel dengan seorang korban sekaligus pelaku penusukan berinisial ZA (17), warga Gondanglegi.
ADVERTISEMENT
Tak sampai satu hari, Tim Satreskrim Polres Malang berhasil menangkap pelaku begal dan mengungkap fakta sesungguhnya dalam peristiwa tersebut. Sebab, korban Misnan sempat dikira seorang pencari burung puyuh yang meninggal tak wajar pada Minggu malam (8/9).
“Setelah kita selidiki lebih jauh, korban yang dikira pencari burung puyuh itu ternyata seorang kawanan begal. Baru saja beraksi dan mendapatkan perlawanan dari korban pembegalan sekaligus pelaku penusukan dalam kejadian ini,” kata Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, usai menginterogasi pelaku, Selasa petang (10/9).
Menurut Ujung, kronologi kejadian ini berawal saat ZA dan kekasihnya berpacaran di lokasi kejadian, yakni jalan desa di Gondanglegi Kulon sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (8/9). Saat mereka sedang berduaan, ZA yang masih duduk di bangku sekolah SLTA didatangi Misnan dan tiga kawannya.
ADVERTISEMENT
“Pelaku begal ini ada empat orang. Satu orang tewas setelah duel dengan korbannya, dua orang berhasil kita tangkap setelah kejadian, dan satu orang masih buron, dalam pengejaran kami,” kata Ujung.
Ujung bercerita, keempat kawanan begal ini rupanya berbagi peran. Dua orang menodong dan merampas harta benda yang dibawa ZA dan pacarnya, sementara dua orang lainnya bertugas mengawasi kawasan sekitar. Merasa ditodong, ZA pun sempat ketakutan dan menyerahkan ponsel miliknya. Namun, Misnan dan salah satu kawannya, justru meminta lebih dari itu.
Menurut Ujung, Misnan bahkan meminta agar ZA merelakan pacarnya untuk disetubuhi. Mendengar permintaan Misnan yang tak wajar, ZA pun naik pitam. Ia lalu mengambil pisau, yang seharusnya pisau itu digunakan untuk praktik di sekolah.
ADVERTISEMENT
“Saya emosi, Pak. Mereka ini minta agar pacar saya bersedia diajak hubungan intim tiga menit. Akhirnya saya melawan. Saya ambil pisau dan menusukkannya ke bagian dada,” ucap ZA, saat ditemui di ruang penyidikan Satreskrim Polres Malang.
Dari kejadian ini, Polisi berhasil menangkap dua orang teman Misnan yang bernama Ahmad (22) dan Rozikin (41), keduanya adalah warga Dusun Penjalinan, Gondanglegi.
“Pelaku Ahmad dan Rozikin ini kakak beradik. Komplotan dari Misnan yang meninggal usai duel dengan korban pembegalan sekaligus pelaku penusukan,” kata Ujung.
Hingga saat ini, Tim Satreskrim Polres Malang masih melakukan penyidikan dan pengembangan kasus. Ujung bilang, ZA bisa dijerat pasal tentang Penganiayaan.
“Pasal yang kita sangkakan terhadap ZA ini bisa saja Pasal 351 tentang Penganiayaan. Tapi, ZA juga korban pembegalan dan membela diri dalam kasus ini. Pisau yang dibawa ZA juga untuk praktik di sekolah,” jelasnya. [yog/but]
ADVERTISEMENT