Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Pasca Hoax Bakso Daging Tikus, Warung Milik Sugeng Mulai Ramai Lagi
3 Februari 2020 20:37 WIB
ADVERTISEMENT
Madiun (beritajatim.com) – Pelan tapi pasti, warung bakso milik Sugeng yang beberapa hari lalu diterpa isu hoax mengandung daging tikus mulai disambangi pelanggannya. Itu setelah keluar hasil uji laboratorium dari balai veteriner oleh Polres Madiun, bahwa bakso tersebut negatif daging tikus.
ADVERTISEMENT
Supaya lebih meyakinkan pelanggan, Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono bersama jajarannya di Polres Madiun mengunjungi warung bakso yang beralamat di Desa Kedungmaron Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Selain itu juga diikuti oleh kepala desa dan Muspika Kecamatan Pilang Ke nceng.
”Baksonya bikinan mas Sugeng luarbiasa mantap,” kata Ruruh selesai makan, Senin (3/2/2020).
Kedatangan Ruruh dan jajarannya ini, kata Dia untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa bakso milik Sugeng aman untuk dikonsumsi. Dengan peristiwa yang terjadi, bisa diambil hikmahnya. Masyarakat harus bijak dalam bersosial media. Jangan mudah segala sesuatunya diunggah di media sosial yang belum tentu kebenarannya. Karena bisa jadi bumerang bagi yang mengunggahnya, sebab bisa dituntut balik dengan undang-undang ITE.
”Jadi jangan langsung diunggah, kalau punya informasi beritahukan kepada polisi, biar kami yang bekerja menyelidiki nya, info itu benar atau tidaknya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sugeng sang pemilik warung bakso mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Madiun yang langsung bergerak cepat menyelesaikan masalah hoax daging tikus itu. Setelah keluar hasil uji laboratorium itu, sedikit demi sedikit omzet penjualan baksonya mulai naik. Dia yakin dengan bertahap omzet penjualan baksonya akan kembali normal seperti dulu, sebelum diterpa isu hoax.
”Harus bersabar untuk meyakinkan pelanggan, terutama untuk orangtua di kampung harus pelan-pelan,” pungkasnya.(end/ted)