Penyerang Polisi di Surabaya ternyata Anggota Jaringan JAD

Konten Media Partner
19 Agustus 2019 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang Polisi di Surabaya ternyata Anggota Jaringan JAD
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan bahwa Imam Mustofa (30), pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Surabaya, merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Saat ini Imam diperiksa secara intensif oleh Densus 88 Polri.
ADVERTISEMENT
“Sementara ini kita identifikasi yang bersangkutan adalah pendukung kelompok JAD,” ujar Kapolri di Surabaya, Senin (19/8/2019).
Kapolri menambahkan, pihaknya memerintahkan kepada jajarannya agar segera mengejar dan menangkap semua anggota yang diduga berafiliasi dengan kelompok ini.
Sampau saat ini pihaknya masih mengendus keberadaan JAD di Jawa Timur. Namun, ia enggan menjelaskan secara rinci seperti apa kekuatan mereka.
“Tapi saya tak perlu menyampaikan. Yang jelas ada, masih berkaitan dengan jaringan bom gereja dan kita sudah lakukan penegakan hukum. Namun mereka masih ada, akan kita kejar terus,” tegasnya.
Dilansir dari berbagai sumber, JAD adalah sayap Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) yang bercokol di Indonesia sejak tahun 2016. Jaringan yang dikepalai Aman Abdurahman ini bertanggung jawab atas semua tragedi pengeboman di tanah air, seperti Bom Thamrin, Bom tiga Gereja Surabaya hingga bom Polrestabes Surabaya tahun 2018 lalu yang banyak memakan korban jiwa ataupun luka-luka.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, Polsek Wonokromo diserang dengan tiba-tiba menggunakan celurit oleh seseorang yang berpura-pura membuat laporan polisi.
Satu anggota polisi menderita luka bacok di sekujur tubuhnya. Beruntung, pelaku segera dapat dilumpuhkan dan saat ini sedang ditahan.
Dari tangan pelaku, polisi menemukan senjata tajam berupa parang dan air soft gun. Tak hanya itu, sebuah lembar kertas bergambar logo ISIS juga ditemukan didalam tas ransel pelaku. [uci/but]