Persija Jakarta Klarifikasi Pernyataan Vigit Waluyo

Konten Media Partner
25 Januari 2019 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jakarta (beritajatim.com) – Persija Jakarta memberikan klarifikasi terkait pernyataan Vigit Waluyo yang menyatakan adanya pemberitaan negatif tentang juara liga 1 musim 2018. “Apa yang dikatakan saudara Vigit Waluyo jelas-jelas telah melukai hati para pemain Persija Jakarta dan the Jakmania yang sepanjang musim 2018 telah mencurahkan segenap tenaga dan energinya untuk bekerja keras dalam memenangkan pertandingan demi pertandingan. Khususnya untuk the Jakmania, mereka bahkan rela mengeluarkan effort yang lebih karena pada Musim 2018, Persija jarang sekali bermain di Jakarta sebagai tuan rumah. Kami, justru lebih banyak bermain di luar Jakarta meski berstatus sebagai tuan rumah,” kata Chief Operations Officer Persija Jakarta M. Rafil Perdana dalam keterangan tertulis, Jumat (25/1/2019). Melihat fakta fakta tersebut, maka pernyataan yang diucapkan oleh Saudara Vigit adalah tendensius dan tidak berdasar. “Kami berpendapat Saudara Vigit terkesan ingin mencari kambing hitam dan melakukan pembenaran atas kesalahan yang dia lakukan, karena pada saat ini dia sudah ditetapkan sebagai tersangka pada dugaan kasus suap yang menimpanya,”tandasnya.[ted] Berikut Pernyataan Lengkap Chief Operations Officer Persija Jakarta M. Rafil Perdana Assalamualaikum Wr,Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Rekan-rekan media dan para pecinta sepakbola tanah air yang kami hormati. Bahwa menyikapi adanya pernyataan yang disampaikan oleh Saudara Vigit Waluyo, sekaligus adanya pemberitaan negatif yang tidak berdasarkan atas fakta, maka saya selaku Chief Operations Officer (COO) Persija Jakarta akan memberikan pernyataan sebagaimana berikut: Dikutip dari Beritajatim.com (24/1/2019), dalam judul berita: “Vigit sebut bisa jadi Juara Liga 1 dan Liga 2 disetting”. Dalam kutipan berita tersebut, Vigit menyatakan “Ya bisa jadi mereka juara itu sudah disetting karena sesuai dengan yang saya sebutkan, siapa yang main di awal dan di akhir,“ ujarnya. (uci/ted) (Beritajatim.com). Apa yang dikatakan saudara Vigit Waluyo jelas-jelas telah melukai hati para pemain Persija Jakarta dan the Jakmania yang sepanjang musim 2018 telah mencurahkan segenap tenaga dan energinya untuk bekerja keras dalam memenangkan pertandingan demi pertandingan. Khususnya untuk the Jakmania, mereka bahkan rela mengeluarkan effort yang lebih karena pada Musim 2018, Persija jarang sekali bermain di Jakarta sebagai tuan rumah. Kami, justru lebih banyak bermain di luar Jakarta meski berstatus sebagai tuan rumah. Melihat fakta fakta tersebut, maka pernyataan yang diucapkan oleh Saudara Vigit adalah tendensius dan tidak berdasar. Kami berpendapat Saudara Vigit terkesan ingin mencari kambing hitam dan melakukan pembenaran atas kesalahan yang dia lakukan, karena pada saat ini dia sudah ditetapkan sebagai tersangka pada dugaan kasus suap yang menimpanya. Sehingga ucapannya yang tidak berdasar tersebut dapat menimbulkan stigma negatif di masyarakat dan merugikan klub kami. Kalau saudara Vigit mengatakan klub yang main di awal dan akhir sebagai tuan rumah bisa disetting sebagai juara, mari kita review lagi jadwal pertandingan Persija pada Liga 1 tahun 2018. Pekan 1 Liga 1 berlangusng pada tanggal 23 Maret 2018, Persija bertanding sebagai tamu ketika dijamu oleh Bhayangkara FC. Hal ini dikarenakan pada Liga 1 Tahun 2017, Bhayangkara FC adalah juara, sedangkan tim kami keluar sebagai juara dalam Piala Presiden 2018, sehingga yang menjadi tuan rumah adalah Bhayangkara dan yang menjadi tim tamu adalah tim kami. Yang mengatur jadwal pertandingan bukanlah PSSI, namun operator Liga 1 yaitu PT Liga Indonesia Baru (LIB). Skor akhir pada pertandingan tersebutpun adalah 0-0. Selanjutnya, pada pekan ke-34, Persija dan PSM sama-sama berpeluang menjadi juara. Persija dan PSM juga sepakat untuk memainkan pertandingan terakhir secara bersamaan, pada hari dan jam yang sama. Secara otomatis fakta tersebut mematahkan tudingan dan pernyataan saudara Vigit. Kalau memang, tim kami diseting sebagai juara, faktanya pada pekan ke-13 (6 Juni 2018), posisi klasemen Persija berada di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan 13 Poin dari 9 (Sembilan) Pertandingan. Berdasarkan atas fakta-fakta yang telah kami sampaikan di atas, maka kami selaku Manajemen Persija Jakarta menyatakan sangat tidak bisa menerima dan tidak bisa mentolerir atas adanya pernyataan yang disampaikan oleh Saudara Vigit sekaligus adanya pemberitaan mengenai hal tersebut. Bahwa untuk itu kami menyatakan sikap kami sebagaimana berikut: 1. Kami selaku Manajemen Persija adalah profesional di bidangnya masingmasing. Kami tidak ada sangkut pautnya dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. 2. Bahwa atas adanya permasalahan ini, maka kami selaku Manajemen Persija dengan ini menunjuk Kuasa Hukum kami yaitu, Bpk. Malik Bawazier, S.H. 3. Kami sangat setuju dan akan mendukung pihak Kepolisian dalam rangka mengungkapkan kasus mafia sepakbola jika kami menemukan bukti-bukti terkait. 4. Pemain, official, dan manajemen Persija serta the Jakmania saya mohon agar tetap tenang dengan adanya pernyataan yang tidak berdasar sekaligus pemberitaan yang tidak benar. Sebab, tentunya, mungkin saja ada pihak-pihak yang menginginkan kehancuran Persija yang kita cintai. Demikian pernyataan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Jakarta, 25 Januari 2019 Chief Operations Officer Persija Jakarta M. Rafil Perdana
ADVERTISEMENT