Konten Media Partner

Ricuh PSBK VS Persewangi, 4 Kartu Merah Melayang

10 Oktober 2017 21:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ricuh PSBK VS Persewangi, 4 Kartu Merah Melayang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) - Rumput Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, jadi saksi baku hantam saat pertandingan ulang PSBK Blitar melawan Persewangi Banyuwangi, Selasa (10/10/2017) petang.
ADVERTISEMENT
Kedua tim yang bertemu dalam babak playoff Liga 2, sama-sama tak bisa menahan emosi saat kedua kesebelasan bertemu di lapangan hijau. Alhasil, bukanya menjunjung tinggi sportifitas dan makna fairplay, permainan kasar dan beringas, harus diakhiri dengan tawuran antar kedua tim.
Aparat kepolisian dari Polres Malang yang mengamankan jalanya laga, sampai dibuat kerepotan dan terpancing emosinya. Saling pukul dan tendang tak terelakkan dari kedua tim hingga merembet ke seluruh official tim.
Akibat kejadian itu, laga harus dihentikan menit ke-86 saat PSBK sudah unggul 1-0 atas Persewangi. Permainan keras menjurus beringas sudah terlihat sejak menit kedua babak pertama dimulai. Diawali tekek keras pemain Persewangi, memancing reaksi para pemain PSBK. Baku pukul tak terelakkan hingga pertandingan harus dihentikan selama 35 menit.
ADVERTISEMENT
Usai dihentikan, pertandingan kembali dilanjutkan. Bukanya mereda, tensi permainan justru makin panas dan keras. Akibatnya, kericuhan kembali terjadi.
Kericuhan kali ini memaksa wasit mengeluarkan 4 kartu merah untuk kedua kesebelasan. Kartu merah juga membuat para pemain Persewangi naik pitam hingga memprotes keputusan wasit sembari membuka baju. Seperti tawuran massal, puncak kericuhan tak terhindarkan saat memasuki menit ke-86. Wasit yang memimpin jalanya pertandingan sampai lari terbirit-birit akibat dikejar pemain Persewangi. Hal itu mereka lakukan karena keputusan wasit, dianggap merugikan tim asal Banyuwangi tersebut.
Sementara di tengah lapangan, para pemain dan official tim, sama-sama terlibat saling pukul. Polisi yang mengamankan jalannya laga dibuat kewalahan. Pertandingan pun dihentikan dengan skor 1-0 untuk PSBK. Gol dicetak oleh Prisma Chairul Anwar.
ADVERTISEMENT
“Ini akibat kepemimpinan wasit yang tidak fair. Banyak keputusan wasit yang merugikan tim Persewangi,” ungkap Pelatih Persewangi Bagong Iswahyudi, Selasa (10/10/2017) malam.
Kata dia, Persewangi seharusnya sudah lolos dari babak play off Liga 2. Namun harus menjalani pertandingan ulang melawan PSBK dan itu sangat merugikan timnya.
Atas kericuhan ini hingga laga dihentikan sebelum pertandingan usai, operator Liga 2 nantinya baru akan memutuskan siapa tim yang lolos ke babak play off Grup H Liga 2. [yog/but]