Konten Media Partner

RSUD Dr Soetomo Bantah Ada Bayi Tertukar

16 April 2019 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSUD Dr Soetomo Bantah Ada Bayi Tertukar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Kasus dugaan tertukarnya bayi dari Wonokusumo Surabaya di RSUD Dr Soetomo Surabaya telah dalam tahan investigasi internal RSUD Dr. Soetomo, Selasa (16/7/2019).
ADVERTISEMENT
Kepala Humas RSUD Dr Soetomo, mengatakan bahwa sejak kemarin telah dilakukan investigasi internal untuk mengumpulkan semua petugas yang bertugas membantu proses kelahiran bayi dari pasangan Muhni (55) dan Siti Romlah (44) yang lahir secara Sectio Caesaria pada Jumat (12/4) sekitar pukul 19.30 Wib.
Menurut keluarga pasien usai operasi, tim dokter yang menangani operasi sesar mengatakan jika bayi Siti Romlah berjenis kelamin perempuan. Namun, selang dua hari atau Minggu (14/4), salah seorang perawat sambil mengantarkan bayi mengatakan berjenis kelamin laki-laki.
Menindaklanjuti kasus tersebut dengan investigasi internal, dr. Pesta Parulian Maurid Edwar Sp An mengatakan bahwa bayi dapat dinyatakan tertukar apa tidak, terdapat ada dua cara yakni secara administratif dan ilmiah.
“Secara administrasi itu kita telusuri mulai pasien itu masuk, siapa yang menangani, apa informasi yang diberikan pada keluarga pasien. Sampai saat ini masih ditelusuri karena sampai saat ini masih ada keluarga pasien ada yang tidak bisa mendampingi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pihak RS pun telah terus melakukan konfirmasi informasi dari setiap petugas yang membantu proses persalinan tersebut hingga penanganan pasca operasi sang ibu, pemulihan dan perawatan bayi, baik tim dokter, perawat dan petugas administrasi.
“Secara administratif kami menemukan tidak ada tertukarnya bayi. Meskipun tetep dibuktikan dengan pernyataan dan konfirmasi informasi dari petugas yang melayani dan pihak keluarga yang menerima informasi. Apakah ini salah informasi atau tidak paham informasi,” terang dr. Pesta.
Sedangkan secara ilmiah yakni melalui serangkaian tes kesehatan yang memungkinkan menunjukkan hasil genosida pasien dan bayi. Namun langkah itu menurut Dr Pesta akan diambil jika secara administratif dibutuhkan.
“Walaupun secara administratif kami tidak menemukan terjadinya bayi tertukar tapi juga tidak bisa dibilang secara pasti bahwa itu benar atau tidak benar karena masih dalam proses ditelusuri, karena keluarga pasien yang saat itu menerima informasi belum bisa mendampingi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pihak RS pun siap melakukan upaya hukum jika keluarga pasien menginginkan upaya hukum. Saat inipun pihak RS telah menyiapkan pengacara.
“Kami ikuti semua upaya investigasi internal untuk menemukan hasilnya. Juga jika dibutuhkan tes ilmiah akan kami sediakan, saat ini pun pesien sudah didampingi pengacara kamu juga sudah siapkan pengacara RS. Semoga hasilnya cepat didapat,” pungkasnya. [adg/but]