Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Sebulan, Petani Jambu di Malang Raup Laba 6 Juta Rupiah
30 Agustus 2018 16:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) - Jangan malu untuk mencoba. Inilah pesan yang disampaikan Syaiful Asyari (53), salah seorang petani sukses di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan lahan bekas tanaman tebu dan singkong seluas 1200 meter, Asyari sukses meraup keuntungan saat beralih ke tanaman Jambu Getas Merah dan Kristal.
Dalam satu bulan, Asyari meraup keuntungan bersih hingga mencapai Rp.6 juta rupiah. “Awalnya sih sempat diejek juga, ngapain tanam jambu. Karena rata-rata pemilik lahan lebih banyak menanam sayur-mayur, tebu, ketela dan padi. Saya sih cuek saja waktu itu,” kata Asyari, Kamis (30/8/2018) siang pada beritajatim.com.
Dari permulaanya menanam jambu sejak satu tahun lalu, Asyari kini sudah mempunyai 150 pohon Jambu jenis Getas Merah dan Kristal. Usia pohon sudah lebih dari dua tahun. Dari 150 pohon itulah, Asyari mampu memanem jambu-jambu bertekstur besar sebanyak 4 kwintal setiap pekan.
ADVERTISEMENT
“Jika jambu sudah tumbuh maksimal seperti ini, kita bisa panen 5 hari sekali. Jadi rata-rata untuk satu pekannya kami bisa mendapatkan 4 kwintal jambu yang siap dikonsumsi,” beber Asyari.
Perawatan jambu juga tidak terlampau rumit. Cukup diberi air satu minggu sekali dan tambahan nutrisi. Hanya butuh ketelatenan dalam membungkus jambu dengan plastik agar tidak dimakan kelelawar.
“Butuh ketelatenan untuk membungkus satu persatu jambu yang sudah siap panen. Kalau penyiraman kita lakukan seminggu sekali,” urainya.
Menurut Asyari, satu kilogram jambu dibeli tengkulak dengan harga enam ribu rupiah. Dalam satu bulan, dirinya bisa menjual 1 ton lebih. “Kalau dulu lahan saya ini ditanami ketela, hasilnya sangat kecil. Sebulan kadang Cuma dapat Rp.750 ribu saja. Sekarang saya alihkan ke jambu, Alhamdulillah hasilnya cukup besar,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Asyari berharap para petani tidak takut berinovasi dan mengalihkan lahan produktifnya untuk tanaman dengan nilai ekonomis tinggi. Namun, bukan hal mudah menyakinkan petani. “Saya sih berharap kawan-kawan petani mau mencoba sesuatu yang baru. Kalau tidak susah juga akan berkembang,” tuturnya.
Selain jambu, Asyari juga konsen untuk pembibitan buah kelengkeng, durian, jeruk dan lainnya. Khusus dari jambu, per bulan Asyari juga menghasilkan 2000 bibit tanaman jambu dengan proses cangkokan. (yog/ted)