Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Situs Sekaran di Tol Mapan Menghadap ke Persemayaman Para Dewa
21 Maret 2019 13:05 WIB
![Situs Sekaran di Tol Mapan Menghadap ke Persemayaman Para Dewa](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1553148197/r3crakdr9jgwv3mc4qqp.jpg)
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) – Proses eskavasi Situs Sekaran di kilometer 37 seksi lima proyek jalan tol Malang-Pandaan di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang oleh tim ahli Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur memasuki hari terakhir, Kamis (21/3/2019).
ADVERTISEMENT
Arkeolog dari BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan bangunan situs terlihat mengarah ke Timur Laut atau Gunung Semeru. Luasan area eskavasi 375 meter persegi dengan daerah terluar berjarak 25 meter dari area awal dan kedalaman 50 sentimeter dari permukaan tanah.
“Gambaran awal pintu gerbang mengarah Timur Laut mengarah ke Gunung Semeru. Dimana gunung tersebut pada saat itu dianggap sebagai tempat para dewa bersemayam,” kata Wicaksono.
BPCB sedang menentukan pola bangunan apakah berbentuk segi empat atau justru membentuk pola panjang yang memiliki lekukan. Dugaan awal merupakan situs suci, juga bisa berupa gapura pintu gerbang kerajaan. “Kalau pemukiman sepertinya bukan. Bisa situs suci tapi resminya menunggu kajian akhir. Karena kalau pemukiman tidak ditemukan bekas atas seperti genteng maupun ijuk,” papar Wicaksono.
ADVERTISEMENT
Batu bata telah ditemukan hingga 25 meter dari area awal. Sedangkan, di beberapa titik yang tidak ditemukan batu bata proses eskavasi dihentikan. BPCB fokus mengikuti arah batu bata yang berhasil ditemukan untuk mengungkap wujud asli situs.
“Kita sih berharap masih ada batu bata yang utuh di bawah batu bata yang ada. Beberapa kita temukan masih bagus, struktur bata akan kita lihat kompleksnya seperti apa, kita ikuti terus batu bata itu,” tandasnya. [luc/suf]