Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Tanggapi Survei, Puti Guntur: Maju Terus, Pantang Mundur!
23 Maret 2018 10:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno (Mbak Puti) menanggapi berbagai hasil survei dengan sikap yang optimistis. Kandidat nomor urut 2 itu berpesan kepada pendukungnya agar tidak lengah.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Rapat Kerja PDI Perjuangan (PDIP) Bojonegoro, Kamis (22/3/2018).
"Hasil survei menjadi cermin kita. Maju terus, pantang mundur, sampai titik akhir. Jangan merasa puas. Jangan lengah. Jangan pula kecil hati," kata Puti berapi-api.
Ia melanjutkan, sikap pribadi yang harus diambil jajaran PDIP dan semua parpol pengusung adalah menjaga kesadaran politik. Yakni, bergerak terus untuk memenangkan Pilgub Jawa Timur 2018.
Puti belajar dari jalan kakeknya, Bung Karno. "Kita tidak punya pilihan, selain maju terus. Mundur, hancur. Mandek (berhenti), amblek (runtuh). Maka, pilihannya, maju terus. Bongkar, bongkar, sampai garis akhir," tegas Puti.
Pidato itu disambut riuh oleh kader-kader PDIP Bojonegoro. Suasana bergemuruh. "Jadi, seluruh hasil survei, harus kita tanggapi dengan cerdas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia membeberkan fakta, pada satu lembaga, Gus Ipul-Puti Guntur disebut unggul (PolMark Indonesia). Tak lama kemudian, lembaga survei lain (Poltracking), menyebut Khofifah-Emil unggul.
"Kemarin terbaru lembaga survei Charta Politica menempatkan Gus Ipul dan saya sunggul dengan selisih 6,7 persen. Maka, apa pun hasil survei, kita tempatkan sebagai cermin, kaca benggala," tuturnya.
Karena tanpa cermin, kata dia, seluruh gerakan untuk pemenangan akan susah dievaluasi. "Hasil survei telah memberi evaluasi pada kita. Apa pun hasilnya, kita terima dengan sikap matang, dewasa dan cerdas," tukasnya.
Puti memasuki Jatim pada 10 Januari 2018, setelah mendapat tugas mendadak dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menggantikan Azwar Anas yang menyatakan mundur.
Menurut data Charta Politika, popularitas Puti tumbuh pesat. Januari 2018 lalu, angkanya 33,4 persen. Survei awal Maret ini, Charta mendapati trendnya melonjak menjadi 42,2 persen.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin trendnya terus meningkat, dan tajam, berkat kerja keras senua pihak," imbuhnya. Puti mencapai lonjakan popularitas itu kurang dari dua bulan, lewat berbagai upaya, termasuk safari politik ke berbagai daerah.
"Saat ini, di Bojonegoro, adalah daerah ke-26. Masih ada waktu tiga bulan. Masih 12 kabupaten/kota yang belum saya kunjungi. Nanti putaran berikut, kita lalukan 'penebalan' di sejumlah daerah, menurut panduan survei," tandasnya.
Selama safari kampanye, Puti Guntur menyaksikan bangkitnya kaum nasionalis dan marhaenis, para pecinta Soekarno. Ia teringat nasihat ayahnya, Guntur Soekarno yang menyebut Jawa Timur sebagai basis kaum Soekarnois dan mereka akan turun tangan membantunya.
"Saya melihat antusiasme para pecinta Bung Karno di berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka bangkit untuk gotong-royong merajut Merah Putih, merajut kebersamaan, terutama dengan kaum Nahdliyyin," pungkasnya. [tok/suf]
ADVERTISEMENT