Konten Media Partner

Tol Banjir, PT Jasamarga Ngawi-Kertosono Pengelola Tol Minta Maaf

8 Maret 2019 11:45 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tol Banjir, PT Jasamarga Ngawi-Kertosono Pengelola Tol Minta Maaf
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Madiun (beritajatim.com) – Akibat tinggi dan derasnya curah hujan di wilayah Sungai Glonggong, pada hari Rabu (06/03) pukul 18.00 WIB, sungai yang terletak di wilayah Simpang Susun Madiun KM 604+000 Jalan Tol Ngawi Kertosono pun meluap.
ADVERTISEMENT
Puncaknya pada hari Rabu (06/03) pukul 19.00 WIB, luapan air di Km 604 hingga arah Jakarta mencapai batas reflector (guide post) atau setinggi 50 cm.
Sejak itu, anak usaha Jasa Marga selaku operator Jalan Tol Ngawi Kertosono, PT Jasamarga Ngawi Kertosono (PT JNK), melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan, salah satunya adalah, pengalihan lalulintas Kendaraan Gololongan I untuk tidak melewati wilayah jalan tol yang terdampak luapan sungai.
“Melihat genangan air yang tidak juga surut dan cenderung bertambah tinggi serta mengantisipasi terputusnya akses Jalan Tol Ngawi Kertosono, sejak hari Kamis (07/03) pukul 00.50 WIB, PT JNK melakukan pengalihan seluruh golongan kendaraan dari Surabaya menuju Jakarta keluar Gerbang Tol (GT) Caruban, sementara lalulintas arah sebaliknya yaitu dari Jakarta menuju Surabaya masih dapat dilalui oleh semua kendaraan. Kendaraan yang keluar GT Caruban dapat mengakses Jalan Tol Ngawi Kertosono kembali setelah melalui jalan arteri dan masuk melalui GT Madiun,” ujar Charles Lendra, General Manager Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri.
ADVERTISEMENT
Saat ini, hingga informasi disampaikan pada Kamis (07/03) pukul 14.00 WIB, walaupun sudah mulai surut namun ketinggian air masih mencapai 70 cm.
PT JNK berkoordinasi dengan pihak Kepolisian masih melakukan rekayasa lalu di Km 607+800 hingga Km 601+900. Sejak pukul 13.15 WIB, rekayasa lalulintas contraflow di lokasi yang sama juga sudah mulai diberlakukan.
Meratanya dan tingginya curah hujan di wilayah Madiun dan sekitarnya membuat daerah aliran sungai tidak dapat menampung debit air di sekitar wilayah jalan tol. Ke depannya, PT JNK akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi agar masalah ini tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Kami, PT JNK memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan pemakai jalan diimbau untuk selalu berhati-hati serta mengikuti arahan petugas dan rambu-rambu petunjuk yang ada,” tandas Charles.[rea/ted]
ADVERTISEMENT