Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten Media Partner
UMM Ajak 22 Mahasiswa Asing Belajar Wirausaha dan Mengajar di Malang
24 Juli 2018 11:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) - AIESEC Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kegiatan Exchange Participant Gathering Summer Project. Diikuti 22 mahasiswa luar negeri.
ADVERTISEMENT
Mereka berasal dari 12 negara yakni Brazil, Tunisia, Algeria, Kenya, Korea Selatan, Hongkong, Tiongkok, India, Ceko, Pakistan, Thailand dan Vietnam, AIESEC UMM membuat dua pilihan program yakni, program entrepreunership (kewirausahaan) dan education (pendidikan).
“Entrepreneurship ini sudah kita laksanakan dari tanggal 25 Juni dan berakhir 8 Agustus nanti. Sedangkan education project dimulai 16 Juli dan berakhir 28 Agustus,” ujar Puspa Pratiwi, Vice President Incoming Global Volenteer (VP IGV) AIESEC UMM, Selasa, (24/7/2018).
Koordinator Program Magang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Nur Widodo mengapresiasi keinginan para peserta untuk berbagi ilmu baik di bidang kewirausahaan maupun pendidikan.
“Saya harap program ini tidak berakhir disini saja, semoga kita dapat melaksakan program program lain kedepannya. UMM sangat menyambut baik kedatangan kalian semua disini dan kalian bisa datang lagi tahun depan bersama orang asing lainnya,” kata Nur.
ADVERTISEMENT
Ke 22 mahasiswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok, 10 untuk bidang kewirausahaan dan 12 untuk pendidikan. Program entrepreneurship bekerjasama dengan UKM Niki Say UFS dan UKM Aurasufa, sedangkan program pendidikan bekerjasama dengan Kantor Magang FKIP UMM. Untuk program pendidikan, nantinya para mahasiswa ini akan menempatkan di tujuh sekolah yang ada di Malang Raya.
Lim Tae Gyun salah seorang peserta asal Korea Selatan yang mengambil program education mengaku antusias dan senang dapat mengikuti kegiatan ini. Selain dapat menambah pengalaman internasional, kegiatan ini juga memberikannya kesempatan untuk bekerjasama dengan orang Indonesia yang ramah, sopan dan mudah bersosialisasi.
“Saya mengajar di salah satu sekolah di Batu. Sejauh ini saya tidak menemukan kesulitan dalam mengerjakan project karena kami saling membantu. Saya sangat senang mengikuti program ini karena dapat memperluas wawasan internasional saya,” tandas Lim. (luc/kun)
ADVERTISEMENT