Wakil Bupati Jember: 'Jember Fashion Carnaval' Kemarin Teledor

Konten Media Partner
7 Agustus 2019 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Jember, Abdul Muqit Arief.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Jember, Abdul Muqit Arief.
ADVERTISEMENT
Jember (beritajatim.com) – Wakil Bupati Jember, Abdul Muqit Arief, setuju dengan tuntutan Aliansi Santri Jember agar Jember Fashion Carnaval (JFC) lebih menekankan warna lokal Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Jember, Jalan Sudarman, Rabu (7/8/2019), Aliansi Santri Jember menuntut agar JFC tahun depan menonjolkan budaya lokal Jember.
Menanggapi pernyataan tersebut, Muqit mengatakan, JFC sebenarnya terbuka terhadap semua masukan. “Kalau seandainya dari pihak santri, ada kreasi yang bisa ditampilkan, itu bisa dimasukkan dalam JFC. Jadi, kita ikut mewarnai. Itu bisa dikomunikasikan dengan manajemen. Tapi harus bagus, karena ini (berkelas) internasional,” kata Muqit.
Muqit kemudian menjelaskan hasil pertemuan JFC dengan para kiai dan tokoh di Pendopo Bupati Wahyawibawagraha, kemarin sore. “JFC kemarin sudah menyampaikan bahwa masukan-masukan dari para tokoh beberapa tahun lalu sudah menjadi pegangan, bahwa bagaimana pun JFC yang sudah mendunia, tetap akan mempertahankan nilai-nilai ketimuran dan disesuaikan tradisi di Jember. Hanya saja, kemarin bisa dikatakan teledor, karena ada tamu dari Jakarta yang ingin menghormati kedekatan dengan almarhum Dynand Fariz, yakni Cinta Laura,” katanya.
ADVERTISEMENT
Cinta Laura di JFC. Dok. Beritajatim
“Cinta Laura dengan timnya datang ke Jember ingin ikut memeriahkan JFC. Setelah diberi kesempatan, JFC tidak sempat mengetahui kostum apa yang akan ditampilkan. Ternyata tampilannya ya seperti itu yang insyaallah banyak beredar di media sosial. Itu tak hanya menyentak kalangan santri. Tapi, seluruh tokoh di Jember sangat tersentak,” tutur Muqit.
Menurut Muqit, JFC dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sudah minta maaf kepada para kiai dan tokoh. “Pihak JFC berjanji hal itu tak akan terulang lagi. Ke depannya, setiap apa yang akan digelar JFC akan dipresentasikan di hadapan para tokoh di Jember,” tutup Muqit. [wir/ted]
ADVERTISEMENT