Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Warga dan Sopir Truk Tambang Pasir Nyaris Bentrok
18 Februari 2019 17:11 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT

Lumajang (beritajatim.com) – Puluhan truk tambang pasir melakukan melakukan blokade jalan Desa Jarit Kecamatan Candipuro, Senin (18/2/2019). Pasalnya, jalan untuk tambang belum terealisasi dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang sesuai janjinya.
ADVERTISEMENT
Saat aksi dilakukan, para sopir truk dengan beberapa warga sempat terlibat adu mulut agar bisa melintas dijalan desa. Apalagi, adanya portal dengan besi sangat menganggu para sopir untuk melintas.
Aparat kepolisian resort Lumajang datang langsung ke lokasi melakukan pengamanan dan mediasi antara sopir dengan warga. “Kami sudah berminggu-minggu tidak mengangkut pasir, sedangkan jalan untuk tambang belum selesai. mau makan apa keluarga kami,” ujar Rosamin salah satu sopir truk.
Maimunah warga Desa Jarit mengaku menutup jalan desa demi kenyamanan berlalu lintas. Sehingga, tidak terganggu oleh iring-ringi truk dan debu. “Kami ini hanya menikmati debu dan terganggu melewati jalan desa,” terangnya.
Aparat kepolisian bersama TNI yang sudah tiba di Lokasi aksi blokade jalan desa Jarit langsung meminta perwakilan warga dan sopir untuk mediasi. Akhirnya, warga memperbolehkan truk melintas selama 3 bulan hingga selesai jalur lalu lintas tambang.
ADVERTISEMENT
“Kami hadir untuk menghindarkan konflik warga, alhamdulillah bisa diselesaikan dengan bermusyawarah,” jelas Kabag Ops Polres Lumajang, Kompol Eko Hari S. Usai mediasi, truk diperbolehkan melintas dan warga membuka portal pembatas armada tambang pasir. (har)