Konten Media Partner

Warga Karang Menjangan Gang 8 Merasa Tak Pernah Ditemui Pihak Unair

26 September 2018 17:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Karang Menjangan Gang 8 Merasa Tak Pernah Ditemui Pihak Unair
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Pernyataan Rektor Unair M. Nasih yang mengatakan bahwa pihaknya telah menemui warga terdampak proyek gedung parkir di Karang Menjangan Gang 8 dibantah secara keras oleh warga. Mereka menganggap pernyataan itu bohong.
ADVERTISEMENT
"Yang disampaikan Rektor tidak sesuai kenyataan. Yang menyampaikan menemui warga satu persatu, itu semua bohong. Tidak pernah ada," cetus Siska Sumartono yang menjadi salah satu koordinator warga, Rabu (26/9/2018).
Kondisi saat ini, menurut Siska, justru kerusakan yang ada semakin meluas. "Makin banyak rumah terdampak. Kerusakan juga makin parah karena tanah terus bergerak," cetusnya.
"Saluran PDAM juga sudah ada yang pecah. Tembok ada yang sudah bergeser dan menyempitkan saluran air (parit)," tambah Siska.
Dikhawatirkan, apabila tidak segera ada perbaikan, musim penghujan yang segera tiba justru akan menjadi bencana tersendiri. "Saya khawatir malah ambruk Mas," ratap Siska.
Ia lebih lanjut menegaskan jika perbaikan yang telah dilakukan pihak kontraktor hanyalah tambal sulam semata dan tidak menyelesaikan masalah. "Yang retak diganti.Tapi semua percuma karena terbukti retak lagi bahkan patah-patah dinding. Perbaikan yang kami perlu adalah perbaikan yang sebenarnya karena kerusakan struktur tanah. Bukan perbaikan tambal sulam begitu Mas," pungkas Siska.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Rektor Unair, Prof. Muhammad Nasih telah mengatakan jika masalah yang ada akan segera diurai. "Akan segera diselesaikan, kita sudah temui satu per satu ke masyarakat Karangmenjangan gang 8, minta maaf atas kerusakan yang terjadi dan mereka tidak ada masalah. Karena pada dasarnya kami memang telah minta izin dan pihak kontraktor sudah memberikan kepastian dan janji akan mengganti kerugian yang terjadi akibat pembangunan. Mereka hanya minta diperbaiki dan itu pasti dilakukan," tegas Prof Nasih, Selasa (25/9/2018). [ifw/kun]