Lima Parpol Sepakat Koalisi di Pilkada Pamekasan

Beritamadura
Menyajikan ketepatan berita bukan kecepatan
Konten dari Pengguna
21 Juli 2017 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Beritamadura tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beritamadura.co, Pamekasan- Sebanyak lima partai politik (parpol) sepakat membangun koalisi untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Pamekasan tahun 2018 mendatang. Lima parpol itu adalah partai bulan bintang (PBB), partai amanat nasional (PAN), partai golongan karya (Golkar), partai gerakan indonesia raya (Gerindra) dan partai keadilan sejahtera (PKS).
ADVERTISEMENT
Koalisi lima parpol ini sepakat diberi nama koalisi poros perubahan. "Sebelumnya ada empat partai, sekarang alhamdulillah menjadi lima partai yang tergabung dalam koalisi poros perubahan ini. Karena teman kita PKS ikut bergabung, " kata juru bicara koalisi poros perubahan, Suli Faris, Kamis, 20 Juli 2017.
Ketua DPC PBB Pamekasan ini mengaku, pimpinan lima parpol ini belum membicarakan figur yang akan didukung pada pesta demokrasi tingkat kabupaten itu. Tetapi fokus pada penataan konsep untuk pembangunan Pamekasan ke arah yang lebih baik. "Jadi siapa yang bisa menjalankan konsep itu belum kami tentukan sekarang. Karena saat ini kami menyamakan persepsi tentang pembangunan Pamekasan ke depan. Sehingga masyarakat tahu bahwa Pamekasan bentuknya seperti ini ke depan, " tambahnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD Pamekasan ini melanjutkan, calon kepala daerah tidak bisa menjalankan tugasnya membangun bumi Gerbang Salam hanya berdasarkan egonya sendiri, tetapi harus berdasarkan konsep matang guna menyelesaikan persoalan yang terjadi. "Masalah yang terjadi di Pamekasan akan menjadi kajian kita, menurut kami calon kepala daerah itu tidak cukup hanya berdasarkan keinginan dan kemauan. Tetapi harus punya kemampuan, keberanian dan punya kepekaan, " tegasnya.
Suli memaparkan, pimpinan lima parpol yang telah sepakat koalisi ini tidak memandang figur hanya berdasarkan popularitas dan elektabilitas. Sebab, semua figur memiliki peluang sama mendapatkan dua hal tersebut. "Terus terang kami saat ini belum memunculkan figur, tapi fokus pada konsep. Kita tidak menginginkan bupati atau wakil bupati yang akan datang memimpin dengan cek kosong, tidak jelas arahnya kemana, " tutup anggota DPRD empat periode ini.
ADVERTISEMENT
Ulum