Konten dari Pengguna

Gunung Andong Menjadi Berkat Antar Sesama Manusia

Berlian Anugerah
Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana
4 Desember 2024 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berlian Anugerah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jawa Tengah memiliki banyak banyak gunung yang diminati masyarakat untuk melakukan pendakian salah satunya ada Gunung Andong dengan ketinggian 1726 MDPL. Andong memang tidak setinggi gunung lain seperti merbabu tapi penikmat gunung andong sangatlah banyak, karena bagi para pemula andong adalah pilihan yang tepat untuk melakukan pendakian. Andong sendiri memiliki 2 puncak, yaitu puncak alap-alap dan puncak Andong. Kedua puncak ini ternyata memiliki warung yang bisa dinikmati para pendaki ketika tidak membawa logistik atau habis.
ADVERTISEMENT
Warung yang tersedia di puncak gunung andong menawarkan berbagai varian makanan seperti mendoan, mie rebus, aneka nasi dan juga minuman seperti teh, kopi, susu, dan air mineral. Salah satu yang bikin kaget adalah harga makanan yang dijual dipuncak Andong terbilang ramah dikantong, mendoan dihargai 1000 rupiah saja, tidak ada perbedaan dengan gorengan lain yang biasanya kita temui. Ketika mencoba bertanya kepada pihak pengelolanya yaitu Mas Temon mengatakan harga yang ditetapkan hanya selisih 500 rupiah dari harga yang ada dibawah (di desa kaki gunung).
Penasaran akan bagaimana bahan pokoknya dibawa kepuncak Andong , Mas Temon mengatakan setiap kali mengambil bahan pokok akan dilakukan oleh porter. Porter yang dimaksud ternyata kebanyakan adalah paruh baya, mereka naik ke puncak gunung andong untuk melakukan transaksi jual-beli guna untuk mendukung proses penjualan dipuncak andong. Sempat terenyuh ketika melihat porter yang membawah air kurang lebih 17 liter, naik dengan hanya membawah badan saja sudah sangat melelahkan apalagi membawah beban berat 17 liter. Salah satu porter yaitu pak Wahyu mengatakan pekerjaan ini sudah ditekuninya kurang lebih 20 tahun. Beliau dengan usia yang tidak muda lagi masih tetap kuat untuk naik tanpa menggunakan alas kaki, sebuah perjuangan yang besar dan luar biasa demi bisa mendukung sektor perekonomian.
ADVERTISEMENT
Gunung andong tidak hanya menyediakan keindahan alamnya saja untuk dinikmati para pendaki, namun andong juga menjadi saluran berkat bagi banyak orang, pendaki dengan mudah mendapatkan makanan dipuncak, pengelola warung mendapat berkat dari para pendaki yang membeli makanan dan minuman dan para porter mendapat berkat dari pengelola warung yang membeli jasa mereka. Gunung andong mengajarkan kita akan simbiosis mutualisme atau dengan sebutan lain yaitu saling menguntungkan satu sama lain.
Proses interaksi dan transaksi porter dengan pedagang warung di Puncak Gunung Andong. Foto by: Berlian Anugerah.