Konten dari Pengguna

KKN UIN Saizu: Pemanfaatan Limbah Kotoran Kambing untuk Pertanian Berkelanjutan

Berliana Maharani
Mahasiswi UIN Saizu
7 Agustus 2024 15:07 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berliana Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kelompok 179 KKN 54 UIN Saizu Purwokerto Sosialisasi "Pemanfaatan Limbah Kotoran Kambing Menjadi Pupuk Organik" Dusun Babakan, Desa Karangpari, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. (30/7/2024)
zoom-in-whitePerbesar
Kelompok 179 KKN 54 UIN Saizu Purwokerto Sosialisasi "Pemanfaatan Limbah Kotoran Kambing Menjadi Pupuk Organik" Dusun Babakan, Desa Karangpari, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. (30/7/2024)
ADVERTISEMENT
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto berhasil melaksanakan sosialisasi pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk organik di Dusun Babakan. Desa Karangpari, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat terutama para petani setempat.
ADVERTISEMENT
Reza Rifky Rachmawan, selaku koordinator desa kelompok 179 KKN UIN Saizu, mengungkapkan, “Kami memilih kotoran kambing karena potensi sumber dayanya yang melimpah di desa ini. Selain itu, kotoran kambing memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.” (30/7/2024)
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 Juli 2024, di rumah salah satu tokoh pemuda Dusun Babakan, Desa Karangpari. Peserta acara ini diikuti oleh ibu-ibu yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.
Proses produksi pupuk organik dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan seperti cairan atau obat EM4, dolomit, air yang dicampur dengan gula pasir atau bisa juga menggunakan gula merah, dan bahan baku utamanya adalah kotoran kambing yang telah kering.
Dengan mengajarkan pembuatan pupuk organik ini kepada masyarakat, diharapkan bisa memberikan manfaat baik secara pengetahuan maupun praktik, sehingga mereka dapat membuat pupuk organik di rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT