Konten dari Pengguna

Hari Laut Sedunia sebagai Peringatan Pentingnya Peranan Laut bagi Kehidupan

Berliana Putri Safitri
Mahasiswa Universitas Airlangga
6 Juni 2022 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berliana Putri Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap peranan laut dalam kehidupan manusia sehari-hari. Peringatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan tindakan individu dan kelompok masyarakat untuk melindungi laut dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan. Hari Laut Sedunia digagaskan pertama kali pada tahun 1992 dalam Forum Global yang diselenggarakan di Rio de Janeiro. Kemudian pada tahun 2008 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan secara resmi bahwa setiap tanggal 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia. Sejak saat itu, Hari Laut Sedunia menjadi perayaan global untuk melindungi laut dan meningkatkan kesadaran tentang peran penting laut bagi kehidupan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, luas lautan mencapai 361 juta km2 atau sekitar 71% dari luas permukaan bumi. Tidak menutup kemungkinan apabila laut menjadi salah satu sumber kehidupan manusia dan organisme lain di bumi. Masyarakat cenderung tidak menyadari dampak dari perilaku sehari-hari terhadap ekosistem laut. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota atau jauh dari pantai. Akibatnya, masyarakat tidak memahami peran lautan dalam kehidupan sehingga secara tidak langsung dapat merusak ekosistem laut. Memahami peran laut terhadap kehidupan sangat penting agar tumbuh rasa peduli untuk menjaga dan merawat ekosistem laut.
Hari Laut Sedunia menjadi pengingat betapa pentingnya peran yang diberikan lautan untuk kelangsungan hidup manusia. Laut merupakan rumah bagi sebagian besar keanekaragaman hayati bumi. Ekosistem laut memiliki sumber daya perikanan yang menjadi sumber pangan dan ekonomi bagi manusia. Keindahan terumbu karang, pantai, dan ekosistem bawah laut sebagai wisata bahari. Selain indah, terumbu karang yang masih sehat dapat melindungi masyarakat pesisir dari bencana alam seperti ombak besar. Laut juga berfungsi sebagai penghasil oksigen terbesar di bumi. Menurut penelitian proyek Tara Oceans, setidaknya 50% oksigen di planet ini berasal dari laut. Oksigen merupakan hasil dari fotosintesis tumbuhan mikro di perairan yaitu fitoplankton. Meskipun memiliki ukuran yang sangat kecil, jumlah fitoplankton yang melimpah dapat memberikan kontribusi secara signifikan dalam menghasilkan oksigen di bumi.
ADVERTISEMENT
Laut memberikan banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Di sisi lain, aktivitas manusia justru mengancam dan merusak ekosistem laut. Aktivitas tersebut seperti praktik penangkapan ikan secara berlebihan, penangkapan dan perburuan satwa liar, wisata bahari yang tidak bertanggung jawab, kegiatan reklamasi, serta pencemaran dari bahan kimia dan plastik/mikroplastik. Perubahan iklim merupakan contoh ancaman yang sedang dialami lautan saat ini. Peningkatan suhu air menghambat pertumbuhan ganggang dan lingkungan yang lebih asam menyebabkan karang mati. Hal ini tentunya akan mempengaruhi semua spesies yang hidup bergantung pada terumbu karang seperti ikan dan biota laut lainnya. Terumbu karang hanya salah satu contoh dari dampak signifikan tindakan manusia terhadap ekosistem laut.
Selain merusak habitatnya, manusia juga menangkap ikan secara berlebihan. Manusia mengambil lebih banyak keuntungan dari laut daripada yang dapat diberikan. Laut memberikan banyak manfaat terhadap kehidupan manusia, tetapi laut juga harus dilindungi. Dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem laut secara tidak langsung juga dapat mengancam kehidupan manusia mengingat pentingnya peranan laut. Manusia perlu bekerja sama untuk menciptakan keseimbangan baru dengan lautan dan memulihkannya. Kontribusi yang dapat diberikan untuk memulihkan laut dapat dilakukan dengan hal-hal kecil. Tidak hanya saat perayaan Hari Laut Sedunia, pemulihan ekosistem laut dapat dilakukan setiap hari dari rumah. Menggunakan transportasi umum dan bersepeda dapat dilakukan untuk mengurangi kadar CO2 di atmosfer. Kadar CO2 yang tinggi di atmosfer dan perubahan iklim menjadi tantangan paling mendesak bagi lautan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sederhana yang dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan plastik. Mengurangi penggunaan plastik dan mikroplastik sangat penting untuk melindungi ketahanan ekosistem laut. Unsur-unsur plastik dan mikroplastik tidak terdegradasi sehingga menyebabkan potongan-potongan plastik menumpuk di lautan. Potongan plastik yang kecil dan menyerupai makanan dapat dikonsumsi oleh biota laut sehingga bisa menyumbat pencernaan mereka. Penggunaan produk atau alat yang ramah lingkungan juga dapat diterapkan untuk menjaga ekosistem laut. Produk atau alat yang ramah lingkungan dibuat dengan bahan-bahan organik dan alami. Penggunaan produk yang ramah lingkungan juga akan membantu mengurangi plastik dan sampah.
Selain mengurangi penggunaan plastik, penanganan limbah berbahaya juga harus dilakukan dengan benar agar tidak mencemari lautan. Limbah berbahaya bersifat toksik atau beracun sehingga dapat mematikan biota laut. Perlu dilakukan cara yang benar untuk membuang baterai, minyak dapur, dan obat-obatan agar tidak berakhir di laut melalui saluran air lainnya. Logam berat merupakan salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan Dunia (FAO) merekomendasikan untuk tidak mengkonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat.
ADVERTISEMENT
Logam berat disebut sebagai unsur dengan daya racun yang sangat tinggi dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan dengan kadar tertentu logam berat dapat menyebabkan kematian. Beberapa logam berat yang berbahaya adalah air raksa atau merkuri (Hg), kadmium (Cd), timbal (Pb), tembaga (Cu), dan lain-lain. Logam berat bisa sampai ke tubuh manusia karena mengkonsumsi makanan laut yang tercemar logam berat. Limbah dengan kandungan logam berat yang dibuang ke lautan akan masuk ke dalam ekosistem laut. Logam berat akan diserap oleh mikroorganisme fitoplankton sebagai trofik tingkat pertama dalam rantai makanan. Logam berat tersebut akan terus berpindah mengikuti rantai makanan hingga pada ikan trofik tingkat tertinggi dengan konsentrasi logam berat tertinggi juga. Pada akhirnya, logam berat tersebut akan berakhir pada tubuh manusia sebagai konsumen. Oleh karena itu, kesehatan ekosistem laut akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penting untuk diingat, tidak peduli tinggal dekat atau jauh dari laut tindakan manusia sehari-hari akan memberikan dampak pada laut.