Transformasi Pangan di Chad: Tantangan dan Langkah Menuju Ketahanan Pangan

Doni Alif
Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Kristen
Konten dari Pengguna
25 November 2023 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Doni Alif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kawasan Kumuh dan Kepadatan Penduduk: Dampak terhadap Ketahanan Pangan

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Chad menghadapi sejumlah permasalahan yang mengganggu pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 2, terkait ketahanan pangan. Krisis air yang berlarut-larut dan kekurangan lahan pertanian telah mengancam sumber daya pangan yang vital bagi penduduk. Kawasan kumuh dan kepadatan penduduk yang tinggi memperburuk situasi, sementara ketergantungan pada pertanian tradisional semakin rentan terhadap perubahan iklim. Dalam konteks ini, artikel ini mengidentifikasi permasalahan yang ada, mengevaluasi situasi saat ini, dan memberikan rekomendasi langkah-langkah solutif.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks Sustainable Development Goal (SDG) 2 yang menyoroti "Zero Hunger" atau "Tidak Lapar", Chad menghadapi sejumlah tantangan yang mempengaruhi ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Krisis air yang terjadi selama lima dekade terakhir telah menyebabkan 90% air dari danau terbesar di Chad menghilang. Kondisi ini dipicu oleh peningkatan suhu, kekeringan, dan penggunaan air yang berlebihan, mengakibatkan lahan yang tadinya subur menjadi tandus, memberi dampak signifikan terhadap produksi pangan.
Kekurangan lahan pertanian menjadi faktor utama yang mempengaruhi ketahanan pangan di Chad. Situasi ini tidak hanya mengurangi produksi pangan, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan dalam pemenuhan kebutuhan pangan penduduk. Kepadatan penduduk yang tinggi, terutama di kota-kota, menyebabkan pembentukan kawasan kumuh yang memiliki akses terbatas terhadap fasilitas dan utilitas lingkungan, memperburuk kondisi tempat tinggal, dan menciptakan ketidakstabilan sosial.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketergantungan Chad pada pertanian tradisional juga menjadi masalah. Variabilitas iklim dan kekeringan berkontribusi terhadap penurunan produktivitas pertanian. Perubahan iklim menyebabkan ketidakpastian dalam penanaman dan panen, yang pada gilirannya berdampak pada ketersediaan pangan bagi penduduk.
Rekomendasi untuk mengatasi permasalahan tersebut meliputi:
Diversifikasi Pertanian
Memperkenalkan teknik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan pada pertanian tradisional.
Konservasi Air
Mendorong praktik pengelolaan air yang bijaksana, seperti pengumpulan air hujan dan penggunaan teknologi irigasi yang efisien.
Penguatan Infrastruktur
Meningkatkan infrastruktur di kawasan kumuh, termasuk penyediaan akses air bersih, sanitasi, dan fasilitas yang memadai.
Pendidikan dan Keterampilan
Melalui edukasi dan pelatihan, memberdayakan masyarakat lokal dalam praktik pertanian modern dan solusi adaptasi perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Kerjasama Internasional
Memperkuat kerja sama dengan organisasi internasional dan negara lain untuk memperoleh bantuan teknis, teknologi, dan sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan perubahan iklim di Chad.
Chad dihadapkan pada berbagai tantangan yang mempengaruhi ketahanan pangan, mulai dari krisis air hingga ketergantungan pada pertanian tradisional. Solusi-solusi berkelanjutan dan adaptif diperlukan untuk mengatasi tantangan ini, termasuk diversifikasi pertanian, pengelolaan air yang lebih baik, peningkatan infrastruktur di kawasan kumuh, pendidikan, serta kerjasama internasional. Dengan pendekatan yang komprehensif, Chad dapat meraih kemajuan dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.