Konten dari Pengguna

Pancasila : Keharmonisan di Tengah-Tengah Perbedaan

Bernadeta Rizky
Mahasiswa aktif di Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
12 Oktober 2024 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bernadeta Rizky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar : Bernadeta Rizky
zoom-in-whitePerbesar
Gambar : Bernadeta Rizky
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pancasila adalah dasar negara yang menjadi fondasi yang kuat bagi bangsa Indonesia. Pancasila menjadi pedoman hidup untuk bagaimana cara kita berperilaku. Pancasila seharusnya menjadi kekuatan bagi kita untuk menjadi satu kesatuan yang harmonis antar masyarakat Indonesia. Pancasila seharusnya menyatukan kita dalam berbagai perbedaan yang ada di Indonesia. Namun, apakah keharmonisan itu sudah benar-benar kita rasakan? Apakah perbedaan yang ada di Indonesia menjadi jati diri bangsa Indonesia semakin kuat atau justru perbedaan itu memecah belah antar masyarakat.
ADVERTISEMENT
Indonesia kaya akan budaya yang berbeda yang disatukan oleh Pancasila. Mulai dari perbedaan agama, suku, ras, bahasa daerah, dan lain sebagainya. Kita seharusnya patut bangga dengan hal itu. Namun sekarang ini banyak perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Perbuatan itu tak lain terjadi karena perbedaan di Indonesia sendiri. Apalagi di era digital ini menjadi semakin luasnya peluang untuk mereka yang tidak bisa menerima perbedaan mengeluarkan ujaran mereka dengan bebasnya di media sosial. Sekarang ini di media sosial banyak orang yang mengomentari sesuatu yang tidak mereka suka hanya karena perbedaan tersebut. Bahkan lebih parah lagi, komenan itu ditulis dengan tidak sopannya dan parahnya sampai pada tindakan pembullyan.
Sebagai contoh biasanya perbedaan yang paling dipermasalahkan mengenai perbedaan agama. Kita tahu sendiri bahwa di Indonesia terdapat enam agama yang diakui yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Namun ada saja yang mempermasalahkan perbedaan antara satu ajaran agama dengan ajaran agama lainnya. DW dalam artikel nya pada tahun 2014 mencatat bahwa Indonesia termasuk negara yang paling menderita akibat konflik agama. Sebetulnya permasalahan satu ini sudah ada sejak lama dan entah mengapa semakin parah tindakan intoleransi saat ini. Hanya saja, tidak semua orang bertindak demikian. Masih banyak orang yang menjunjung tinggi perbedaan agama dan saling toleransi. Perlu tindakan yang tepat agar masalah perbedaan beragama dapat terselesaikan. Mulai diajarkannya pendidikan karakter dari lingkungan keluarga maupun sekolah karena penanaman karakter yang baik mulai dari kecil sangatlah penting.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, berbagai perbedaan yang di miliki bangsa Indonesia dapat menambah keharmonisan atau sebaliknya justru dapat menyebabkan perpecahan. Kita sebagai masyarakat Indonesia sepatutnya merasa bangga dan menjaga berbagai perbedaan untuk terwujudnya keharmonisan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.