Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Mengatasi Serangan Hama Tikus: Mahasiswi KKN Undip Perkenalkan PHTT
12 Februari 2025 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bernadhetta Chrisanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Dokumentasi pengenalan PHTT kepada kelompok tani di Desa Sugihan (2025)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jktsjgcmq62s4w1d95492420.jpg)
ADVERTISEMENT
Sukoharjo, 11 Februari 2025 – Serangan hama tikus yang semakin meluas di Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, menjadi perhatian serius bagi para petani setempat. Hama ini telah menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman padi dan komoditas pertanian lainnya, yang berimbas pada penurunan hasil panen serta pendapatan petani. Menyikapi permasalahan tersebut, Bernadhetta Stella Chrisanti, mahasiswa KKN Tim 1 2025 Universitas Diponegoro, memperkenalkan konsep **Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT)** kepada kelompok tani di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Bernadhetta, pendekatan ini lebih efektif dibandingkan metode konvensional yang hanya mengandalkan racun atau jebakan. “PHTT menggabungkan berbagai teknik pengendalian yang lebih ramah lingkungan, seperti pengelolaan habitat tikus, pemanfaatan predator alami, dan penggunaan tanaman pengusir tikus,” ujarnya dalam sesi penyuluhan kepada kelompok tani.
Keberadaan tikus yang semakin banyak di area persawahan telah menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan usaha tani masyarakat. Beberapa petani mengungkapkan bahwa penggunaan racun tidak lagi efektif karena tikus mulai kebal terhadap bahan kimia tertentu. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif yang lebih berkelanjutan agar populasi hama dapat ditekan tanpa merusak ekosistem sekitar.
Dalam program yang digagas Bernadhetta, terdapat beberapa pendekatan utama yang diperkenalkan kepada petani, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. **Pengelolaan Habitat Tikus**
Mengurangi tempat persembunyian tikus dengan membersihkan area sekitar sawah dan menutup lubang-lubang tempat tikus berkembang biak.
2. **Pemanfaatan Predator Alami**
Mendorong kehadiran ular dan burung pemangsa tikus untuk menekan populasi hama secara alami.
3. **Penggunaan Tanaman Pengusir Tikus**
Menanam tanaman seperti serai dan jarak yang dikenal mampu mengusir tikus karena aromanya yang tidak disukai hama tersebut.
4. **Kombinasi Jebakan Ramah Lingkungan**
Memanfaatkan perangkap mekanis yang tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, sehingga lebih aman bagi ekosistem.
Para petani Desa Sugihan menyambut baik inisiatif ini dan menunjukkan antusiasme dalam diskusi yang berlangsung selama sesi penyuluhan. Mereka berbagi pengalaman serta strategi yang telah dicoba sebelumnya, termasuk penggunaan metode yang dinilai kurang efektif akibat meningkatnya daya tahan tikus terhadap racun tertentu.
ADVERTISEMENT
“Pendekatan ini sangat menarik karena tidak hanya mengandalkan satu metode saja, tetapi mengombinasikan beberapa teknik sekaligus. Kami berharap dapat segera menerapkannya di sawah kami,” ujar salah satu anggota kelompok tani.
Diskusi juga menyoroti pentingnya riset lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitas metode yang diterapkan. Para petani berharap ada dukungan dari pihak terkait, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan, untuk mengembangkan strategi berbasis data yang lebih akurat dalam pengendalian hama.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan di Desa Sugihan. Melalui implementasi PHT, diharapkan petani dapat mengurangi kerugian akibat serangan tikus tanpa harus bergantung pada pestisida kimia berbahaya.
“Kolaborasi antara mahasiswa, petani, dan masyarakat sangat penting dalam mencari solusi inovatif yang berkelanjutan. Dengan penerapan metode ini secara luas, kami optimis dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di desa ini,” tutup Bernadhetta.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya edukasi mengenai pengendalian hama tikus terpadu, Desa Sugihan kini memiliki peluang untuk membangun sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan tangguh dalam menghadapi ancaman hama di masa depan.