Konten dari Pengguna

Demokrasi di Indonesia: Tinjauan Sejarah dan Tantangan Kontemporer

Bernard Pridogatus Mariza
Saya mahasiswa UKSW
13 Juni 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bernard Pridogatus Mariza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Demokrasi https://www.shutterstock.com/id/image-vector/diverse-people-hold-voting-paper-checkmark-2441472293
zoom-in-whitePerbesar
Demokrasi https://www.shutterstock.com/id/image-vector/diverse-people-hold-voting-paper-checkmark-2441472293
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
menunjukkan bahwa Indonesia, sebuah negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman budaya dan etnis, telah menempuh perjalanan yang panjang untuk membangun sistem demokrasi yang kokoh. Setelah mengalami periode kolonialisme dan otoritarianisme, Indonesia berhasil memperjuangkan dan menerima demokrasi sebagai prinsip dasar pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Sejarah Demokrasi Indonesia
sebelum Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, demokrasi memiliki sejarah yang kuat. Tradisi lokal, seperti musyawarah dan gotong royong, mendukung demokrasi.
Namun, setelah kemerdekaan diumumkan pada tahun 1945, perjalanan menuju demokrasi resmi dimulai. Sistem demokrasi Indonesia didasarkan pada Pancasila sebagai dasar negara, yang berisi nilai-nilai seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perkembangan Demokrasi
Indonesia telah mengalami periode reformasi sejak tahun 1998. Ini mewakili transisi dari sistem demokrasi yang lebih liberal dan inklusif menuju sistem yang lebih otoriter. Rakyat Indonesia memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka secara langsung melalui pemilihan umum yang bebas dan adil, yang merupakan ciri khas demokrasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meskipun demokrasi Indonesia telah maju banyak, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah korupsi, yang masih menjadi masalah besar di seluruh masyarakat dan pemerintah. Ketidaksetaraan ekonomi dan sosial juga menjadi hambatan untuk mewujudkan demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Tantangan Kontemporer
Di era internet saat ini, demokrasi Indonesia menghadapi tantangan baru seperti penyebaran berita palsu (hoaks) dan kebencian di media sosial. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya masyarakat mendapatkan pendidikan dan literasi digital yang lebih baik, serta undang-undang yang kuat untuk memerangi penyebaran berita palsu.
Selain itu, demokrasi Indonesia sangat memperhatikan konflik antara kepentingan nasional dan internasional. Tantangan yang harus dihadapi Indonesia adalah bagaimana mempertahankan kedaulatan dan kepentingan negaranya sambil tetap terbuka terhadap globalisasi dan kerja sama internasional.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Demokrasi Indonesia telah mengalami kemajuan besar sejak reformasi 1998. Tapi korupsi, ketidaksetaraan sosial, dan masalah modern seperti penyebaran hoaks dan konflik antara kepentingan nasional dan global masih menjadi perhatian. Dengan kesadaran dan
partisipasi aktif dari semua pihak, Indonesia dapat terus memperkuat fondasi demokrasinya untuk mencapai kemajuan yang lebih besar menuju masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.