Konten dari Pengguna

AI Deepfake : Manfaat atau Bahaya?

Bernard Yoe
Pelajar di SMAK IPEKA TOMANG
19 Oktober 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bernard Yoe tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Freepik AI Image Generator
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Freepik AI Image Generator

Apakah AI Deepfake lebih bermanfaat atau berbahaya?

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada masa sekarang, AI atau artificial intelligence seperti ChatGPT banyak digunakan untuk berbagai manfaat. Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah sistem komputer yang dibuat untuk bisa berpikir menggunakan database yang ia punya. Salah satu produk AI adalah deepfake. Deepfake secara singkat adalah alat untuk memanipulasi suatu gambar / video digital secara halus sehingga membuat produk baru yang tidak bisa disamakan dengan produk awal. Contoh dari penggunaan deepfake yang positif adalah untuk membuat lagu dengan suara artis yang sudah meninggal, melindungi privasi orang dengan mempixelasi muka mereka, dll. Contoh penggunaan deepfake yang negatif adalah pemalsuan pidato, pengakuan palsu, dll.
ADVERTISEMENT

Contoh Penggunaan AI Deepfake Secara Positif

Salah satu contoh penggunaan deepfake yang positif adalah “deepfake untuk marketing” (Putri D.K. , September 2024, Digination). Deepfake untuk marketing ini digunakan untuk merendahkan harga untuk membuat iklan. Secara singkat, deepfake dapat digunakan untuk merekam video komersial tanpa harus membayar model dan hanya harus meminta izin dari model yang mukanya diambil dan membayar editor.
Contoh lain dari penggunaan deepfake yang positif adalah “deepfake untuk pendidikan” (Putri D.K. , September 2024, Digination). Deepfake untuk pendidikan ini merupakan salah satu cara untuk membuat pembelajaran interaktif bagi pelajar supaya para pelajar bisa dengan lebih mudah menyerap pelajaran yang diberi gurunya.

Contoh Kasus Penggunaan Deepfake Secara Negatif

DIbalik sisi positif tersebut, ada sisi negatif dari deepfake. Salah satu penggunaan deepfake untuk hal yang buruk adalah “video pidato Bapak Joko Widodo” (Dewi I.R. , Desember 2023, CNBC) yang diedit agar terlihat berpidato menggunakan bahasa mandarin dengan sangat fasih. Walaupun sempat viral dan dipercayai banyak orang, Kominfo mengeluarkan pernyataan dan menyatakan bahwa video itu merupakan hasil dari deepfake dan merupakan hoaks.
ADVERTISEMENT
Salah satu sisi negatif yang lainnya dari deepfake adalah penggunaan deepfake untuk membuat video pronografi. Isu ini juga merupakan salah satu isu terbesar yang menyangkut martabat dan reputasi dari artis artis yang menjadi korban. Salah satu contoh penggunaan deepfake untuk membuat video pornografi adalah “Grup K-Pop Blackpink”, (Abduh M. , September 2024, Detik). Tetapi, YG Entertainment mengambil tindakan tegas untuk melindungi artisnya dan juga akan mengambil tindakan hukum untuk menindak tegas pembuat deepfake pornografi tersebut.

Kesimpulan

Deepfake menjadi salah satu isu kontroversial pada dunia maya dan terus dipermasalahkan apakah deepfake berguna atau berbahaya. Meskipun deepfake memiliki banyak sisi positif, tetapi seperti semua hal, deepfake juga memiliki banyak sisi negatif. Sehingga, ada baiknya jika ada solusi untuk mencegah penyalahgunaan deepfake.
ADVERTISEMENT
Sumber