Konten dari Pengguna

Saatnya Jawa Barat Memiliki Pemimpin Muda yang Energik dan Visioner

Anak Negeri
Tegakkan Keadilan, Demi Indonesia Damai
12 Maret 2018 21:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anak Negeri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saatnya Jawa Barat Memiliki Pemimpin Muda yang Energik dan Visioner
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pasca reformasi, Indonesia seharusnya mampu berfikir lebih maju dalam dunia politik, khususnya yang berkaitan dengan persoalan kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ala “generasi tua” yang cenderung otoriter, minim wawasan kekinian, dan kaku sudah tidak masanya lagi dipertahankan di era dan generasi masyarakat sekarang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, masa semakin berkembang dengan masyarakat yang sudah semakin terbuka wawasan dan nalar kritisnya terhadap informasi yang kian cepat dan mudah diakses. Masyarakat kini semakin cerdas dalam memilah informasi, sehingga wajar saja jika masyarakat kini semakin aktif dalam mengekspresikan aspirasinya di ruang publik, khususnya di sosial media.
Jadi, dengan kondisi masyarakat yang kian berkembang seperti itu, apakah mungkin bisa dipimpin oleh “generasi tua” yang masih saja menerapkan gaya kepemimpinan yang kaku, konservatif dan cenderung otoriter seperti di masa lalu?
Wacana tentang kepemimpinan ala “generasi tua” seperti ini bahkan berulang kali dikritisi agar kedepannya diganti dengan yang lebih muda dan visioner. Dalam sebuah diskusi Dialog Kebangsaan yang digelar Ormas Barisan Nusantara di Gedung Dewan Pers, pada bulan Januari 2014 lalu, pakar psikologi politik, Prof. Hamdi Muluk pernah memaparkan bagaimana karakter kepemimpinan para “generasi tua” ini.
ADVERTISEMENT
“Satu kelemahan “orang tua” adalah mereka cenderung pro status quo dan konservatif. Orang tua sangat sulit untuk diajak berubah dan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat sesuai konteks kekinian” Katanya.
Hal ini tentu saja sesuai dengan kondisi di Jawa Barat yang sejatinya memiliki masyarakat yang lebih terbuka, majemuk dan modern. Kondisi masyarakat seperti ini, pastinya akan lebih cocok dipimpin oleh sosok yang memiliki pemahaman yang lebih maju dan kekinian. Apalagi, masyarakat dengan usia muda di Jawa Barat tergolong sangat banyak, produkti dan kreatif.
Jadi, jika potensi besar ini masih saja dikelola oleh para pemimpin yang masih saja menerapkan pola lama dalam mengelola masyarakat seperti ini, maka kesempatan kita untuk bisa lebih maju akan jadi terhambat akibat gaya kepemimpinan yang kaku dan konservatif.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, sudah saatnya kita berfikir lebih bijak dalam menentukan kemana arah Jawa Barat ini kedepannya mau kita bawa. Apakah masih bertahan dengan gaya kemimpinan ala “generasi tua” yang kaku, konservatif dan minim perkembangan kekinian? Atau gaya kepemimpinan ala generasi muda yang lebih cerdas, energik dan visioner? Semua kembali kepada anda untuk menentukannya.