Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sosok Kontroversial Dedi Mulyadi yang Kerap Menimbulkan Polemik
10 Maret 2018 16:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Anak Negeri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bupati Purwakarta, yang saat ini juga dikenal sebagai calon Wakil Gubenur Jawa Barat, memang kerap menimbulkan kontroversi di masyarakat. Sosoknya yang nyentrik dengan dandanan khasnya, memang sarat dengan dunia klenik. Beberapa kali, Dedi Mulyadi terlihat menjalankan beberapa ritual - ritual aneh yang menjurus pada dunia klenik.
ADVERTISEMENT
Meskipun warga tidak berani memastikan bahwa Dedi memiliki keterkaitan dengan hal - hal tersebut, namun sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Purwakarta, sosok Bupati nya itu memang cenderung agak aneh, apalagi yang berkaitan dengan aliran kepercayaan.
“Bagi kita (warga Purwakarta), perilaku beliau yang aneh itu udah jadi rahasia umum. Kita juga gak tahu apa itu maksud dan tujuannya. Ya, seperti adanya kereta kencana dan bau dupa di kantor bupati, banyaknya patung-patung wayang di wilayah perkotaan Purwakarta, kemudian pohon-pohon dibajuan dan perombakan bangunan kantor Pemkab Purwakarta menyerupai kerajaan,” ujar seorang warga Kaum, Purwakarta, yang namanya enggan dipublish.
Selain menggambarkan kondisi di kantor Bupati, warga Purwakarta juga melihat hal yang ganjil saat Bupati mereka membangun Taman Sribaduga yang dulunya adalah kawasan wisata Situ Buleud. Di Taman itu, Dedi melakukan pembangunan besar - besaran, namun setelah itu, warga diberikan batasan untuk mengunjungi taman tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dulu mah, warga bisa bebas main ke alun-alun dan Situ Buleud. Sekarang mah udah gak bisa. Paling hanya orang tertentu dan hari-hari tertentu kita bisa masuk dan main di sana,” ucapnya, seraya mengatakan, sejak Dedi Mulyadi menjabat menjadi bupati di Purwakarta, banyak perubahan yang terjadi di kabupaten tersebut.
Memang sejak menjadi Bupati, kota Purwakarta dihiasi berbagai hiasan patung dan pepohonan yang mencirikan hal - hal berbau klenik Sunda dan Jawa. Seperti membuat Kereta Kencana di Pendopo Kabupaten Purwakarta, dan diberi kemenyan serta sesajen setiap hari, lalu dibawa keliling Purwakarta setahun sekali saat acara Festival Budaya, dengan dalih untuk membawa keliling Nyi Roro Kidul buat keberkahan dan keselamatan Purwakarta.
Selain itu, pohon-pohon di sepanjang jalan kota Purwakarta juga diberi kain "Poleng", yaitu kain kotak-kotak hitam putih, bukan untuk "Keindahan", tapi untuk "Keberkahan" sebagaimana adat Hindu Bali, dan Dedi pun mulai sering memakai ikat kepala dengan kembang seperti para pemuka adat dan agama Hindu Bali.
ADVERTISEMENT
Dugaan masyarakat terhadap perilaku aneh Dedi Mulyadi memang kerap menimbulkan polemik. Saat wartawan menanyakan perihal perilakuknya yang mengarah pada hal - hal klenik tersebut, Dedi beralasan bahwa itu adalah bagian dari kearifan lokal yang menjadi ciri khas masyarakat Sunda.
"Wayang adalah Khasanah Kebudayaan yang melekat dalam tradisi masyarakat Jawa, seperti kita tahu ada beberapa macam wayang di Sunda Wayang Golek, Wayang Cepak. Ada wayang Kulit Cirebon, ada Wayang Ajen, Wayang Catur dan lain - lain," kata Dedi, Sabtu (28/11).