Konten dari Pengguna

Menyongsong Masa Depan Meningkatkan Citra Indonesia di Mata Dunia Internasional

Berta Linda zai
Mahasiswa di Universitas Kristen Indonesia Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
14 April 2025 14:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berta Linda zai tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Source : Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan ekonomi yang terus berkembang, memiliki peran penting di kancah internasional. Namun, meskipun Indonesia memiliki potensi besar, persepsi negatif terhadap negara ini masih sering muncul di forum-forum internasional. Beberapa isu internal seperti korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan ketidaksetaraan sosial sering kali menjadi fokus kritik. Opini ini akan membahas bagaimana persepsi tersebut terbentuk, apa dampaknya terhadap hubungan internasional Indonesia, dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki citra negara ini di mata dunia.
ADVERTISEMENT
Persepsi Negatif terhadap Indonesia dalam Isu Sosial dan Politik
Salah satu faktor utama yang memengaruhi citra Indonesia adalah masalah korupsi. Meskipun Indonesia telah menunjukkan kemajuan dalam pemberantasan korupsi melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), persepsi bahwa korupsi masih merajalela di berbagai lapisan pemerintahan terus berlanjut. Laporan tahunan dari Transparency International menunjukkan bahwa Indonesia memiliki skor yang cukup rendah dalam Indeks Persepsi Korupsi. Hal ini memengaruhi bagaimana negara-negara lain memandang Indonesia, terutama dalam kerjasama bisnis dan diplomasi internasional.
Selain itu, Indonesia sering mendapat kritik terkait pembatasan kebebasan pers dan kebebasan berpendapat. Meski Indonesia secara formal adalah negara demokratis, kebebasan pers di Indonesia sering kali dibatasi oleh kebijakan-kebijakan yang dianggap represif. Media di Indonesia kerap mendapatkan tekanan, baik dari pemerintah maupun kelompok-kelompok tertentu. Ini menciptakan kesan bahwa Indonesia tidak sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip demokrasi yang dihargai dalam forum internasional.
ADVERTISEMENT
Masalah lain yang sering menjadi sorotan adalah pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Papua. Meski pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas di Papua, masalah hak asasi manusia di sana terus menjadi topik yang mendapat perhatian dari komunitas internasional. Kritikan ini menjadi bagian dari gambaran yang lebih besar mengenai bagaimana Indonesia dipandang dalam aspek hak asasi manusia.
Dampak Persepsi Negatif terhadap Diplomasi dan Kerjasama Internasional
Dampak dari persepsi negatif ini dapat terlihat dalam hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain. Di banyak forum internasional, seperti ASEAN, PBB, atau G20, Indonesia berusaha untuk berperan aktif dalam memperjuangkan isu-isu global, mulai dari perubahan iklim hingga perdamaian dunia. Namun, masalah-masalah domestik yang tidak terselesaikan sering kali membayangi upaya Indonesia untuk membangun citra positif.
ADVERTISEMENT
Misalnya, dalam hubungan perdagangan internasional, negara-negara mitra yang memiliki standar tinggi mengenai transparansi dan keadilan sosial bisa saja ragu untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan Indonesia jika mereka melihat ada masalah besar yang belum terselesaikan, seperti korupsi. Hal yang sama juga berlaku dalam konteks diplomasi hak asasi manusia, di mana Indonesia sering kali berada di bawah pengawasan dunia internasional terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.
Langkah-langkah untuk Memperbaiki Citra Indonesia di Dunia Internasional
Untuk memperbaiki persepsi ini, Indonesia harus melakukan langkah-langkah serius dalam beberapa bidang. Pertama, peningkatan transparansi dalam pemerintahan dan pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama. Pemerintah Indonesia harus meningkatkan upaya-upaya untuk menegakkan hukum yang adil, tanpa pandang bulu, dan memberikan sanksi yang tegas bagi mereka yang terlibat dalam tindak pidana korupsi.
ADVERTISEMENT
Kedua, Indonesia perlu melanjutkan dan memperkuat reformasi media serta kebebasan berpendapat. Meskipun kebebasan pers di Indonesia sudah cukup berkembang, ada ruang yang luas untuk meningkatkan perlindungan bagi jurnalis dan memberikan ruang lebih bagi diskusi terbuka dalam politik. Hal ini akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara demokratis yang menghargai hak asasi manusia dan kebebasan berbicara.
Ketiga, Indonesia harus lebih aktif dalam menyelesaikan masalah hak asasi manusia, khususnya di Papua. Mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan ketidakadilan sosial dan memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh warganya adalah langkah penting dalam menciptakan citra positif. Indonesia dapat melibatkan lebih banyak pihak internasional untuk membantu memecahkan masalah ini dengan cara yang konstruktif dan humanis.
Kesimpulan
Persepsi negatif terhadap Indonesia, meskipun sering kali didasarkan pada masalah-masalah serius di dalam negeri, bukanlah sesuatu yang tidak bisa diubah. Dengan melakukan reformasi di bidang pemberantasan korupsi, pemberian kebebasan pers, dan peningkatan hak asasi manusia, Indonesia bisa memperbaiki citranya di mata dunia internasional. Langkah-langkah tersebut tidak hanya akan membawa manfaat bagi hubungan diplomatik Indonesia, tetapi juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang dapat diandalkan di kancah global. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang lebih dihormati, dan dengan komitmen yang kuat, citra tersebut bisa terwujud.
ADVERTISEMENT