Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Orang Minang Tau Jo "Kato Nan Ampek"
21 November 2023 11:54 WIB
Tulisan dari Betri Indriani Mahasiswi Ilmu Komunikasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Minangkabau terkenal dengan budaya dan adatnya yang kental. Masyarakat di minangkabau sendiri memiki pepatah yang berbunyi alam takambang jadi guru, yang mempunyai makna sendiri yaitu jika kita berada diaalam sekalipun masih ada unsur yang di pelajari. Tetapi, harus disertai denngan filofofi masyarakat minangkabau yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Yang artinya adat yang ada diminang harus sejalan dengan ajaran agama islam. Dari adat dan syariat yang ada di minangkabau melahirkan tata krama dalam berkomunikasi yaitu disebut dengan Kato Nan Ampek.

Arti kato nan ampek adalah adab dan sopan santun ketika berkomunikasi dengan orang lain. Kato sendiri dibedakan atas kato mandaki, kato malereang, kato manurun, dan kato mandata. Adat minang sangat mengutamakan rasa hormat kepada sesama masyarakat. Saat berbicara harus hati-hati dengan lawan bicara, agar tidak menyinggung perasaan orang lain saat kita bicara. Berikut pembahasan tentang kato nan ampek:
ADVERTISEMENT
1. Kato Mandata
Bahasa yang digunakan ketika dengan teman sebaya. Kata yang biasa digunakan bebas dan sedikit kasar apalagi dipertemanan laki-laki justru dengan itu hubungan pertemanan semakin akrab.
2. Kato Mandaki
Merupakan bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan yang lebih tua atau yang di hormati. Seperti berbicara dengan orang tua dan guru harus menggunakan kata lemah lembut dan santun, tidak memotong saat pembicaraannya.
3. Kato Manurun
Bahasa yang digunakan saat berbicara kepada yang lebih muda, seperti adik hendaknya berbicara dengan kasih sayang.menghargai, mengajarkan hak yang baik, tidak dengan cara yang kasar, berteriak, mencaci maki.
4. Kato Malereang
Bahasa yang digunakan ketika memiliki hubungan sesama kekerabatan atau yang di segani, yang dituakan secara adat atau orang-orang yang terhormat seperti orang-orang nagari (pemerintahan). Kepada orang-orang ini hendaklah kita berbicara dengan lembut dan santun.
Tetapi dengan seiring berkembangnya zaman, Bahasa Minangkabau mengalami penurunan apalagi di kalangan anak- anak muda zaman sekarang. Orang minang mulai terpengaruh dengan budaya global.dengan adanya pemakaian bahasa indonesia yang menjadi bahasa kedua oarang minangkabau sebagai bahasa nasional. Dampak lainnya anak-anak tidak lagi mengunakan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak minang tidak lagi menjunjung ada istiadat dan tata krama, dan santunan terkhususnya dalam berkomunikasi menggunakan kato nan ampek.
ADVERTISEMENT