Konten dari Pengguna

Dampak Bullying Pada Kepribadian dan Akademik Mahasiswa

BHIMA BRAMASTA
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto
22 November 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BHIMA BRAMASTA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bullying (Sumber: https://www.istockphoto.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bullying (Sumber: https://www.istockphoto.com/)
ADVERTISEMENT
Bullying di lingkungan kampus merupakan isu serius yang sering kali luput dari perhatian. Padahal, dampaknya dapat merusak kepribadian, kesehatan mental, dan prestasi akademik mahasiswa. Hal ini mengkhianati tujuan pendidikan yang seharusnya menciptakan ruang aman dan kondusif bagi pengembangan diri.
ADVERTISEMENT

Dampak pada Kepribadian dan Kesehatan Mental

Ilustrasi Bullying (Sumber: https://www.istockphoto.com/)
Menurut penelitian, mahasiswa yang menjadi korban bullying sering mengalami tekanan psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan rasa rendah diri. Mereka cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, kehilangan kepercayaan diri, dan sulit mempercayai orang lain. Beberapa korban bahkan menunjukkan tanda-tanda trauma jangka panjang yang memengaruhi interaksi sosial mereka di masa depan.

Gangguan pada Akademik dan Motivasi Belajar

Korban bullying di kampus juga menghadapi penurunan motivasi belajar. Lingkungan yang tidak mendukung membuat mereka enggan hadir ke kelas, sulit berkonsentrasi, dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Penelitian mengungkapkan bahwa tingkat stres yang tinggi akibat bullying menyebabkan absensi yang meningkat dan penurunan hasil akademik secara signifikan.

Kebijakan Kampus yang Masih Kurang Efektif

Sayangnya, dukungan dari pihak kampus terhadap korban bullying masih dinilai belum memadai. Layanan konseling sering kali kurang dikenal dan tidak dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa. Hal ini diperparah dengan stigma yang melekat pada korban, yang kerap ragu untuk melaporkan kasus bullying karena takut dianggap lemah.
ADVERTISEMENT

Langkah yang Harus Diambil

Slogan Stop Kekerasan (Sumber: https://www.istockphoto.com/)
Untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan mendukung, beberapa langkah harus diambil:

Penguatan Kebijakan Anti-Bullying

Kampus perlu menetapkan aturan tegas terhadap tindakan bullying, disertai mekanisme pelaporan yang aman. Edukasi tentang bahaya bullying harus menjadi agenda rutin bagi seluruh civitas akademika.

Peningkatan Layanan Psikologis

Penyediaan layanan konseling yang mudah diakses sangat penting untuk mendukung korban bullying. Kampus juga harus proaktif dalam menyosialisasikan keberadaan layanan ini agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

Promosi Kegiatan Inklusif

Mengadakan workshop, seminar, atau kegiatan komunitas yang inklusif dapat menciptakan ruang aman bagi mahasiswa. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan diri dan rasa diterima di lingkungan kampus.

Kesimpulan

Bullying adalah ancaman nyata bagi perkembangan kepribadian dan akademik mahasiswa. Oleh karena itu, kampus harus mengambil peran aktif
ADVERTISEMENT