L’histoire se répète. Sejarah akan berulang kembali. Tapi apakah PHK di sejumlah startup kenamaan seperti LinkAja hingga Zenius merupakan indikasi terjadinya tech bubble atau gelembung teknologi seperti 2001 lalu?
Saat peristiwa Dotcom bubble itu, para investor panik dan kehilangan 80% nilai sahamnya. Beberapa tahun sebelum gelembung pecah pada 2001, suku bunga yang rendah membuat modal berlimpah dan mengalir deras ke perusahaan teknologi rintisan. Kala itu investor memborong saham apapun yang berjudul teknologi.
Namun ada situasi yang berbeda di tahun 2022 jika dibandingkan 2001. Digitalisasi bukan sekedar aksi spekulasi, tapi memang produknya dibutuhkan masyarakat. Tanpa e-commerce tentu konsumen tidak menikmati gratis ongkos kirim dan cashback. Sejak 10 tahun terakhir, konsumen di Indonesia menikmati secara langsung berkah dari booming digital.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814