Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tren Berkarier Masa Kini: Bekerja di Startup atau Korporasi?
11 Agustus 2017 18:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Bhinneka.Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Foto suasana kantor di Bhinneka.com)
Setidaknya sampai 5 atau 10 tahun mendatang, pertanyaan satu ini akan terus dilontarkan generasi muda pada masanya. Terutama oleh mereka yang baru lulus kuliah dan termasuk golongan post-millennials dengan rentang usia rata-rata antara 19-23 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam menjawab pertanyaan di atas, umumnya ada banyak motivator, career coach, tokoh-tokoh pengusaha sekaligus pembicara publik, dan lain sebagainya yang justru mendorong para anak muda tersebut untuk berani berusaha sendiri. Menjadi entrepreneur, membangun dan menjalankan bisnis pribadi.
Hal ini tentu tidak salah, bahkan bisa dibilang merupakan inspirasi penting bagi masa depan anak-anak muda tersebut. Meskipun demikian, keadaan setiap orang berbeda-beda. Ada yang sudah memiliki kesiapan mental maupun kemampuan untuk menjadi wirausahawan, namun banyak juga yang memerlukan waktu untuk menyerap lebih banyak ilmu sekaligus mengumpulkan sumber daya mendasar.
Pilihannya pun makin mengerucut, yaitu memilih terlibat dalam perusahaan startup dengan bidang operasional yang unik dan bernuansa kekinian, atau bekerja di korporasi atau perusahaan yang sudah ternama.
ADVERTISEMENT
Lalu, harus pilih yang mana?
(Gambar: LinkedIn)
Sebelum dibahas lebih lanjut, harap dipahami bahwa tidak ada jawaban absolut soal perkara ini. Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga yang menjadi faktor penentu tepat tidaknya sebuah pilihan, ada pada kecocokan kondisi dan tersedianya kesempatan. Apalagi baik startup maupun korporasi memiliki kultur kerja yang unik, sehingga perbandingan antara keduanya tak akan pernah bisa imbang.
Secara garis berikut adalah kelebihan dan kekurangan bekerja di startup.
Kelebihan
- Bergerak di bidang yang kekinian dan dinamis
Jauh dari kesan konvensional, kuno, dan membosankan. Operasionalnya pun berlangsung dengan gaya anak muda, penuh gimmick yang menyenangkan.
- Pemanfaatan teknologi informasi
Dewasa ini, istilah startup cenderung identik dengan lini-lini bisnis baru yang digital. Walaupun pada dasarnya, segala bentuk rintisan usaha boleh disebut juga sebagai startup. Dengan pemanfaatan teknologi informasi, semua prosedur berjalan secara otomatis.
ADVERTISEMENT
- Jam kerja lebih fleksibel
Berorientasi pada hasil dan disesuaikan dengan ritme kerja anak muda, karyawan startup menikmati skema jam kantor yang tidak kaku.
- Menikmati popularitas
Geliat startup tengah menjadi sorotan saat ini. Secara langsung, seluruh karyawan pun “menikmati” keterkenalan tersebut. Cukup sebut nama perusahaan startup-nya, diikuti dengan ekspresi kagum kemudian.
- Portofolio
Menjadi bagian dari sebuah startup yang tengah maju-majunya menjadi satu catatan positif penting dalam riwayat profesional pribadi. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan lain untuk meminang kamu bekerja di perusahaannya.
- Pengalaman
Kembali lagi, dengan menjadi bagian dari sebuah startup yang tengah maju-majunya, kamu bisa menimbang ilmu dan pengalaman semaksimal mungkin. Bisa saja semua pengetahuan itu akan penting bagi rencana bisnismu ke depannya.
(Foto: Rude Baguette)
ADVERTISEMENT
Kelemahan
- Usaha rintisan
Sebuah bisnis yang baru dibangun, tentu bisa disebut startup. Apabila sudah berjalan dengan baik dalam periode yang cukup lama, startup tersebut pun pasti bertransformasi menjadi korporasi. Upaya merintis sebuah bisnis tentu tidak mulus, guncangan pun bakal kerap dialami. Kondisi ini memerlukan mental yang siap dan tahan banting. It’s a battle to settle. Di sisi lain, pengalaman ini bisa memberikan pengalaman berharga.
- Kondisi finansial
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, salah satu bentuk guncangan yang paling tidak menyenangkan dalam kehidupan startup adalah kondisi finansial. Karyawan harus bekerja dengan baik, lalu mendapatkan gaji. Sedangkan CEO memastikan semua aspek berjalan baik, dan membayarkan gaji. Saat ada kendala, bagian ini bisa tersendat.
ADVERTISEMENT
- Prosedur tunjangan
Berbeda dengan korporasi yang sudah berjalan cukup lama dan sangat memerhatikan regulasi ketenagakerjaan, ada beberapa bentuk manfaat tenaga kerja yang belum disediakan secara maksimal oleh manajemen startup. Bukannya tidak mau, melainkan belum sampai ke tahap tersebut. Komponen-komponen mendasar dulu yang jadi perhatian utama.
- Penolakan
Sebagai usaha rintisan, wajar bila masih banyak pihak yang meragukan kapabilitas startup tersebut. You have to pitch harder, impress them more. Lagi-lagi, upaya ini perlu curahan tenaga dan sumber daya yang cukup intensif. Kelelahan tak terhindarkan, suasana hati pun sering dibuat tak karuan.
- Fasilitas
Sekecil apa pun bisnis yang berlangsung, tetap harus memiliki manajemen aset yang proporsional. Dalam hal ini, ada startup yang memiliki modal dasar cukup, ada pula yang pas-pasan. Itu sebabnya tak heran apabila sejumlah startup memanfaatkan co-working space sebagai kantor sewaan. Belum termasuk laptop yang digunakan, printer, semua perangkat jaringan internet, dan sebagainya. Di sisi lain, keadaan ini juga yang membuat karyawan startup merasa bekerja tapi kayak enggak kerja.
(Foto: The Next Web)
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan bekerja di korporasi?
Kelebihan
- Eksistensi yang kokoh
Perusahaan yang sudah memiliki nama tentu memberikan kesan kuat dan kokoh baik kepada pekerja, maupun pihak eksternal yang berhubungan dengan mereka. Dari urusan eksistensi ini, para karyawan juga bisa menikmati popularitas namun dengan nuansa yang berbeda. Rasa keren yang berbeda. Bhinneka (dahulu dikenal sebagai Bhinneka.com) misalnya, online store Indonesia yang sudah berusia 24 tahun, dalam kemeriahan sektor e-commerce yang terus berkembang.
- Pemanfaatan teknologi
Banyak perusahaan yang menyadari pentingnya untuk selalu update segala hal terkait sistem kerja, dan operasional di lapangan. Sebagai pekerja di korporasi, pasti selalu ada kemungkinan untuk menikmati pemanfaatan teknologi terbaru. Tentu saja disesuaikan dengan bidang usahanya.
ADVERTISEMENT
- Kekuatan finansial
Terkait dengan kelebihan poin pertama, kecil kemungkinannya perusahaan akan susah memenuhi tanggung jawabnya kepada karyawan. Kecuali apabila memang terbelit masalah relatif besar. Salah satu rasa aman dengan bekerja sebagai karyawan adalah selalu mendapatkan penghasilan rutin. Bisa ditambah bonus, dan sejenisnya.
- Tunjangan dan fasilitas karyawan
Sesuai jenis perusahaan dan sektor yang ditangani, ada berbagai tunjangan yang menjadi manfaat tambahan selain gaji. Misalnya asuransi kesehatan yang mencakup lebih banyak layanan, penggantian hari cuti, tunjangan pengembangan kemampuan dalam bentuk seminar atau sekolah, dan sebagainya.
- Mudah bekerja sama
Korporasi yang sudah ternama memiliki reputasi cukup kuat. Terkait kerja sama dan kolaborasi, tentu banyak pihak eksternal yang mendekati. Tawaran kerja sama yang berdatangan pun bisa dimaksimalkan. Bisa lebih fokus pada persiapan dan pelaksanaan.
ADVERTISEMENT
- Bos bisa jadi mentor
Korporasi yang besar dan sukses tentu dihasilkan oleh ide brilian, keuletan, dan kepribadian sang pengusaha. Mumpung sedang bekerja di perusahaan tersebut, seraplah ilmu serta pengalaman dari sang mentor.
- Pensiun
Nah, kaum muda punya pandangan berbeda tentang ini. Ada yang menganggapnya penting, tapi ada juga yang tidak terlalu peduli. Pensiun di sini berarti kesempatan untuk purnatugas dengan mendapatkan tunjangan, baik secara reguler maupun dibayarkan sekaligus. Diperlakukan layaknya pengaman untuk masa depan. Ada sebagian korporasi yang menyediakan layanan ini, baik pensiun usia tua maupun pensiun dini.
- Portofolio
Dengan berhasil menjadi karyawan sebuah perusahaan ternama, ada anggapan bahwa karyawan tersebut memiliki kualifikasi yang baik. Sehingga ada banyak perusahaan lain yang tidak ragu-ragu untuk merekrut.
ADVERTISEMENT
Kelemahan
- Prosedur yang kaku
Sebagai perusahaan yang sudah memiliki sistem selama bertahun-tahun, ada banyak bagian yang terasa kaku. Bagian ini berisiko menimbulkan kejenuhan bekerja, dan membuat karyawan merasa tidak nyaman, tidak betah, dan berpikir untuk pindah. Termasuk jam kerja, dan mekanisme-mekanisme administrasi.
- Tidak heboh
Pada korporasi yang bergerak di bidang-bidang konvensional, bisnis berjalan begitu saja secara otomatis. Hal ini menyebabkan banyak karyawan yang merasa bekerja hanya untuk bekerja, bukan untuk tujuan tambahan lainnya.
- Jenjang karier cukup panjang
Salah satu kendala pengembangan personal dalam dunia korporasi adalah jenjang karier yang bertingkat. Hanya dalam kondisi tertentu, seorang karyawan bisa dipromosikan dua atau tiga level lebih tinggi. Selebihnya, sang karyawan harus berkutat dengan lingkup kerjanya hingga membuahkan hasil dan keberhasilan.
(Foto: The Sun)
ADVERTISEMENT
Paparan umum tentang kelebihan dan kekurangan bekerja di startup maupun korporasi tersebut, hanya mewakili sebagian kondisi. Walaupun demikian, setidaknya bisa dijadikan pertimbangan untuk menentukan pilihan setelah lulus kuliah.
Tenang saja, mau bekerja di startup atau korporasi, setidaknya pasti tetap dapat penghasilan. Mengantarkan kita selangkah lebih maju menuju kemandirian. Sebelum akhirnya mampu merintis bisnis sendiri.
Good luck!