Tips Membeli dan Merawat Mercy Lawas

Bibid Kuslandinu
Pemerhati isu-isu hubungan internasional, hukum internasional, pariwisata, kuliner dan otomotif
Konten dari Pengguna
29 November 2019 7:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bibid Kuslandinu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mercedes-Benz W124 atau di Indonesia dikenal dengan nama Boxer karena bentuknya yang mengotak (sumber: wallpapercave.com)
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz W124 atau di Indonesia dikenal dengan nama Boxer karena bentuknya yang mengotak (sumber: wallpapercave.com)
ADVERTISEMENT
Mobil-mobil lawas keluaran pabrikan Jerman Mercedes-Benz (Mercy) dikenal dengan kekuatan material, desain yang elegan dan everlasting, serta kenyamanan yang prima. Jika dibandingkan dengan kebanyakan mobil baru yang dijual saat ini, Mercy lawas masih dapat menyuguhkan kenyamanan berkendara yang baik, dari kelembutan suspensi, kualitas interior dan kekedapan suara.
ADVERTISEMENT
Di benak banyak orang Indonesia, Mercy tahun lama adalah mobil yang rewel dan spare partnya mahal. Pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya, harga parts dan biaya servisnya cukup terjangkau. Sebagai contoh biaya jasa tune up biasa di bengkel spesialis Mercy hanya menghabiskan sekitar 300 ribu rupiah. Untuk sparepart fast moving (contohnya busi, filter, kampas rem, komponen kaki-kaki) pun masih terjangkau dan mudah untuk dicari di pasaran.
Dari sisi ketahanan, Mercy sebetulnya adalah mobil yang tangguh. Terbukti di negara-negara Eropa Timur dan Afrika, Mercy lawas bahkan tahun 1970-80an, saat ini masih banyak dipakai sebagai kendaraan harian atau sebagai taksi. Mobil-mobil tersebut rata-rata sudah menempuh jarak di atas 400 ribu kilometer.
Armada taxi Mercy W123 tahun 70-80an masih dipakai di Maroko (sumber: Flickr/ninac1000)
Malah, rekor mobil dengan kilometer terbanyak di dunia sempat dipegang oleh Mercy W115 (di Indonesia disebut Mercy Mini) tipe 240D tahun 1976 , milik Gregorius Sachinidis asal Yunani. Mobil itu sudah tercatat resmi menempuh jarak 2,6 juta miles atau 4,6 juta kilometer! Saat ini rekor tersebut diambil alih oleh Volvo 1800S tahun 1966 di Kanada, karena Mercy Tiger milik Gregorius sudah disimpan di museum Mercedes-Benz.
ADVERTISEMENT
Memiliki Mercy lawas saat ini juga dapat menjadi investasi yang menguntungkan karena harganya terus naik, khususnya untuk model-model jip, dua pintu, station wagon, dan atap convertible. Sebagai contoh, jip G class tahun 1990-an harganya sudah mencapai di atas 700 juta rupiah, terlebih mobil sedan convertible W113 (Pagoda) tahun 1960-an harganya dapat mencapai 4,5 miliar rupiah. Selain itu, Mercy sedan model W114 (Mini) dan Tiger saat ini juga sudah mulai merangkak naik harganya karena diincar penyuka Mercy.
Anggota Mercedes Club Banten dalam tim mengembara lintas benua, berkeliling dunia dengan Mercy lawas (Sumber: Website KBRI Sofia, Bulgaria)
Untuk dapat membeli dan merawat Mercy lawas, kuncinya yaitu pengetahuan akan kendaraan dan perhatian. Untuk lebih rincinya, silahkan disimak beberapa tips berikut ini:
Membeli Mercy lawas
1. Cek iklan dan harga pasaran. Setelah menentukan model yang diinginkan, anda dapat melihat iklan-iklan mobil Mercy di website jual-beli otomotif, di sosmed, atau melalui teman. Bandingkan harga dan kualitas kendaraan. Pada mobil Mercy, untuk jenis dan tahun yang sama bisa memiliki disparitas harga yang tinggi dari jutaan, belasan hingga puluhan juta rupiah, sangat tergantung pada kondisinya. Untuk harga termahal umumnya kondisi sangat baik, kilometer rendah dan masih original. Sementara untuk harga yang murah umumnya kondisi sudah kurang baik sehingga perlu banyak perbaikan.
ADVERTISEMENT
2. Pastikan anda memiliki pengetahuan yang cukup soal mobil, seperti mesin, kaki-kaki dan kelistrikan. Lebih baik lagi bila ada mengerti Mercy karena ada beberapa hal yang berbeda dengan mobil lain seperti mobil Jepang, misalnya sistem pengunci pintu yang menggunakan mekanisme vakum/sedot. Bila anda belum begitu paham atau kurang yakin, lebih baik mengajak montir.
3. Cek bodi mobil, terutama di bagian ruang mesin, kolong dan bagasi belakang. Lihat apakah ada karat, cat yang terkelupas atau bekas tabrakan. Untuk parts seperti lampu-lampu, lis krom, engsel dan handel pastikan dalam keadaan baik dan tidak pecah, karena sebagian parts body Mercy lawas bisa cukup sulit dicari, terutama yang semakin tua tahunnya dan semakin jarang beredar mobilnya. Namun demikian sekarang ini sudah cukup banyak bengkel dan toko Mercy, khususnya di Jabodetabek, yang menyediakan spare parts copotan dari Singapura atau Malaysia. Anda juga bisa memesan dari situs belanja online populer luar negeri, serta situs parts mobil di Jerman atau Amerika dengan cukup mudah.
ADVERTISEMENT
4. Periksa mesin, cari yang kondisinya berfungsi dengan baik. Ciri-cirinya antara lain: mudah distarter, langsam stabil (tidak naik turun), tidak ada asap keluar dari knalpot, serta tidak ada rembesan atau bocoran oli baik di mesin maupun di kolong. Cobalah mobil dalam keadaan jalan untuk merasakan apakah transmisi masih halus (tidak menyentak), apakah ada getaran berlebih, bunyi-bunyi yang aneh atau overheat.
5. Amati interior, di bagian dashboard, laci, pintu, konsol tengah, dan jok. Apakah ada yang terkelupas, patah, warnanya memudar, atau plafonnya turun. Cari mobil yang kondisi interior terawat dengan baik karena parts interior cukup sulit untuk mencari penggantinya. Cek juga pendinginan AC apakah masih berfungsi baik, tombol pelipat sandaran kepala masih menyala, semua kaca dapat membuka/menutup, serta fitur interior lain seperti pengatur kursi dan radio berfungsi dengan baik.
Interior Mercy Pagoda tahun 1970 (sumber: wallpaperup.com)
6. Rasakan kaki-kaki mobil, cari yang kondisinya masih empuk dan senyap karena itulah kenikmatan sejati dari mobil Mercy. Cobalah dikendarai dan rasakan apakah suspensi masih bekerja dengan baik, tidak keras atau mantul-mantul yang mungkin menandakan shockbreaker sudah mati, atau ada bunyi-bunyian yang bisa dari keausan bushing atau parts lain. Periksa juga sistem pengereman apakah masih pakem dan tidak ada bunyi mendecit ketika rem diinjak.
ADVERTISEMENT
7. Coba elektrikal mobil, pastikan berfungsi dengan baik. Cek remot dan central lock (bila sudah dilengkapi), lampu-lampu, aki, dan amati apakah perkabelannya masih original atau ada yang diakal-akali. Untuk mobil yang sudah dibekali dengan injeksi elektronik (tahun 90an ke atas) ada baiknya untuk mengecek dengan Stardiag, oleh montir Mercy atau dibawa ke bengkel, untuk memeriksa semua fungsi kelistrikan mobil.
8. Cek surat-surat dan kelengkapan original. Periksa apakah surat-surat BPKB dan STNK sesuai dengan nomor rangka dan mesin, serta pastikan pajak masih berlaku. Periksa juga kelengkapan original mobil seperti buku-buku panduan dan servis, kotak P3K Mercedes-Benz, dongkrak, kunci-kunci serta ban serep.
Merawat Mercy Lawas
1. Rutin memakai atau setidaknya memanaskan mobil. Mobil Mercedes pada dasarnya dibuat tangguh. Bila kondisinya apik, maka tidak masalah bila digunakan sehari-hari,. Bila memang ditujukan untuk disimpan sebagai kendaraan hobi, maka lebih baik dipanaskan secara rutin, karena bila tidak menyala dalam waktu lama hingga berbulan-bulan, umumnya mobil Mercedes mengalami problem kelistrikan. Selain itu mobil apapun yang terlalu lama tidak dinyalakan dapat bermasalah pada bensin yang basi di tangki dan ban menjadi peyang. Jangan lupa juga cek tekanan angin ban secara berkala.
ADVERTISEMENT
2. Telaten melakukan servis ringan seperti pembersihan/penggantian filter udara, pembersihan/penggantian busi, membersihkan karburator dengan semprotan karburator cleaner. Untuk mesin injeksi elektronik, bersihkan MAF sensor dengan cairan pembersih khusus MAF. Servis ringan ini dapat dilakukan sendiri (Do It Yourself/DIY) atau ke bengkel.
Ruang mesin Mercy W210 E-Class, atau yang di Indonesia dikenal dengan sebutan New Eyes (sumber: foto pribadi)
3. Teratur mengganti oli sesuai spesifikasi Mercedes-Benz. Hal ini sangat penting karena oli (mesin, transmisi, gardan, power steering) ibarat darah dalam mobil Mercy anda. Periksa secara berkala apakah levelnya mencukupi atau tidak, dari dipstick yang tersedia. Rutinlah mengganti semua cairan dimaksud sesuai interval kilometer dan waktunya, sesuai petunjuk dari buku manual atau internet. Misalnya untuk oli mesin tiap 5 ribu kilometer, transmisi 40 ribu kilometer. Untuk oli mesin jangan gunakan yang terlalu encer karena umumnya Mercy lawas memiliki gap antar komponen yang lebih besar, atau sudah aus.
ADVERTISEMENT
4. Periksa dan ganti air radiator secara berkala, untuk air radiator gunakan campuran air radiator asli Mercedes-Benz yang berwarna biru atau amber (atau sesuai spek pabrikan). Sebaiknya hindari menggunakan air radiator hijau/merah yang umum dijual di pasaran atau air saja, karena reaksinya dengan metalurgi mesin Mercy dapat menghasilkan karat di mesin dan radiator Mercy lawas anda, sehingga menyebabkan kebocoran dan overheat. Selain itu tutup air radiator juga diperhatikan atau diganti, karena usia biasanya karet tutup radiator getas sehingga terjadi penguapan air radiator dari situ.
5. Merawat bodi dan interior. Luangkan waktu di akhir pekan atau waktu kosong untuk mencuci mobil atau memolesnya, supaya cat dan bagian-bagian krom mobil tetap mengkilap. Untuk interior, bersihkan dari debu sekaligus lap dengan cairan perawat interior dan jok kulit untuk menjaga kelembapannya supaya tidak retak-retak dan pudar. Untuk Mercy yang joknya dilapisi kain atau wool juga perlu dirawat dengan cairan pembersih kain/wool untuk menjaga agar tidak kotor atau bladus. Karena interior Mercy banyak terbuat dari material lunak (soft), maka upayakan hindari parkir terus menerus di bawah terik matahari untuk menjaga agar interior tidak mengalami retak-retak atau plafonnya kendor.
Pencucian mobil W140 S-Class (sumber: Youtube/ON-ROAD TÜRKİYE)
6. Rawat AC dan kelistrikan lainnya. Untuk AC dapat dilakukan dengan mengganti filternya, serta melakukan paket perawatan AC seperti pembersihan kondensor serta perawatan kompresor (isi freon, ganti olinya) tiap 30 ribu kilometer. Selain itu, bagian kelistrikan lain yang perlu diperhatikan utamanya aki, supaya mobil tidak mogok di jalan. Aki umumnya diganti tiap 2-3 tahun.
ADVERTISEMENT
7. Memiliki montir langganan, bergabung dalam klub atau grup sosial media Mercy. Hal ini penting karena dalam merawat mobil Mercy, ada hal-hal yang berbeda dari mobil pada umumnya seperti mobil Jepang. Selain itu, untuk mengakali kesulitan mencari onderdil, kita dapat memanfaatkan relasi di klub atau grup sosmed. Lebih lanjut kita juga bisa mendapat banyak info terkait perawatan mobil.
Demikian sekilas tips membeli dan merawat Mercy lawas. Selamat berburu Mercy lawas dan menikmatinya.
Mercy W210 (sumber: foto pribadi)