BIJB Kertajati Optimalkan Penerbangan Umrah September 2019

BIJB
Akun resmi Bandarudara Internasional Jawa Barat.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2019 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BIJB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BANDUNG (SINDONEWS),- Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, akan mengoptimalkan layanan penerbangan jamaah umrah per September 2019 mendatang. Berbagai persiapan pun dilakukan untuk mendukung program tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur PT BIJB Muhammad Singgih mengatakan, optimalisasi layanan penerbangan umrah menjadi salah satu bagian untuk menggenjot aktivitas penerbangan di bandara yang resmi beroperasi 24 Mei 2018 lalu itu. Terlebih, panjang landasan pacu (run way) BIJB kini telah memenuhi syarat untuk mendukung penerbangan umrah, haji, dan penerbangan reguler menggunakan pesawat berbadan lebar.
Agar pesawat berbadan lebar, seperti Boeing 777 bisa segera mendarat di BIJB, pihaknya kini tengah menantikan rampungnya proses sertifikasi runway dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dia berharap, proses sertifikasi tersebut bisa tuntas 20 Juni 2019 mendatang.
Diakui Singgih, BIJB sendiri sebenarnya sudah melayani penerbangan umrah, beberapa waktu lalu. Namun, saat itu, panjang runway baru 60 meter x 2.500 meter, penerbangan umrah tidak bisa dilakukan langsung (direct) dari BIJB ke Madinah, melainkan harus transit terlebih dahulu untuk technical landing di India.
ADVERTISEMENT
“Sekarang runway kita sudah 60 meter x 3.000 meter. Insya Allah 30 Juni 2019 sertifikasi selesai dan penerbangan bisa direct (langsung) dari Kertajati ke Madinah,” terang Singgih seusai acara Pembinaan dan Pengawasan Travel Umroh dalam Rangka Penerbangan Umroh dari Bandara Kertajati di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Kamis (9/5/2019) malam.
Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 60 penyelenggara umrah itu, Singgih juga memaparkan, selain menyelesaikan sertifikasi runway, pihaknya juga menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung umrah, di antaranya moda transportasi yang sudah siap melayani jamaah dari berbagai wilayah di Jabar ke BIJB maupun sebaliknya.
“Untuk moda transportasi sudah efektif per 15 Mei lalu, ada 12 moda transportasi yang akan melayani jamaah dari Kertajati ke berbagai wilayah di Jabar dan sebaliknya,” sebut Singgih seraya mengatakan, pihaknya memprioritaskan jamaah umrah dari catchment area, seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) dan wilayah Jawa Tengah bagian barat.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga sudah menyiapkan lounge bagi jamaah haji dan umrah di lantai tiga BIJB dan lounge lainnya di lantai dua yang dikelola pihak ketiga dengan kapasitas masing-masing lounge hingga 300 orang. “Di sana juga dilengkapi fasilitas musala, ada 9 musala dan juga masjid besarnya,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga siap memberikan berbagai insentif, baik bagi penyelenggara umrah maupun maskapai penerbangan yang akan mengangkut jamaah umrah dari BIJB ke Madinah. Bagi penyelenggara umrah, insentif yang disediakan, mulai dari discount tarif masuk bandara, parkir kendaraan, hingga cashback.
“Sementara untuk maskapai, kita akan berikan insentif berupa diskon parkir pesawat, penggunaan garbarata, hingga biaya landing pesawat. Berbagai insentif akan kita berikan agar orang tertarik menggunakan Kertajati,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah menandatangani kesepakatan brother airport dengan Bandara Madinah, sehingga para jamaah umrah akan mendapatkan pelayanan khusus di Bandara Madinah.
Singgih berharap, selepas musim haji 2019, aktivitas penerbangan umrah di BIJB akan optimal. Meski begitu, pihaknya tidak muluk-muluk memasang target. Dia menyebutkan, satu penerbangan umrah per hari ditargetkan terlaksana mulai September 2019 mendatang.
“Informasi dari salah satu travel umrah saja, mereka sudah siap bawa 3.000 jamaah setiap bulannya. Jadi, sebenarnya kalau dipikir untuk ngejar satu hari satu penerbangan, seharusnya bisa, apalagi jamaah umrah di Jabar sangat besar,” ujarnya yakin.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa menyatakan, Pemprov Jabar berkomitmen mendorong aktivitas penerbangan di BIJB. Bukan hanya penerbangan umrah, namun juga penerbangan reguler lainnya. 
ADVERTISEMENT
Iwa memaparkan, dorongan yang diberikan Pemprov Jabar, mulai dari proses perizinan penggunaan runway, izin landing maskapai di BIJB, hingga proses penyelesaian proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sebagai akses utama menuju BIJB.
“Seksi I dan Seksi II Tol Cisumdawu, mulai dari Cileunyi hingga Cimalaka diharapkan rampung Desember 2019, sehingga akan mendorong pengalihan maskapai dan penumpang ke Kertajati secara alami,” katanya seraya mengatakan, Tol Cisumdawu ditargetkan rampung seluruhnya 2021 mendatang.
Terakhir, tambah Iwa, pihaknya sudah melakukan pembahasan dengan PT Angkasa Pura terkait penerbangan jamaah haji. Sehingga, jamaah haji, termasuk umrah asal Jabar sebagian besarnya akan diberangkatkan dari BIJB.
“Pasar ini sudah cukup signifikan, tinggal bagaimana kita meningkatkan kapasitas dan koordinasi dengan semua pihak, sehingga lambat lain Bandara Kertajati akan optimal,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi dan Silaturahmi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah Wawan Misbach menyatakan, pada prinsipnya, pihaknya siap mengoptimalkan penerbangan haji di BIJB. Bahkan, kata dia, untuk mencapai target satu penerbangan umrah per hari di BIJB bukanlah hal yang sulit.
“Sebab, jumlah jamaah umrah di Jabar ini sangat besar, bisa mencapai 300.000 jamaah per tahun. Perjalanan umrah ini biasanya tujuh bulan, kalau dibagi, sekitar 40.000 jamaah per bulannya,” sebut Wawan.
Pihaknya berharap, PT BIJB pengelola BIJB memberikan berbagai kemudahan bagi para penyelenggara umrah, mulai dari fasilitas pendukung jamaah umrah hingga harga tiket yang kompetitif.
“Kami juga berharap, ada fasilitas transit karena ada juga jamaah yang berasal dari luar Jabar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pihaknya akan memprioritaskan jamaah umrah dari wilayah yang menjadi catchment area BIJB, mulai wilayah tengah hingga timur Jabar.
“Mulai (jamaah) dari Bandung, Cirebon, Garut, Tasikmalaya, Indramayu, insya Allah kita siap memajukan karena kita berkomitmen memajukan Bandara Kertajati, apalagi kita lahir dan besar di Jabar,” tandasnya.