Dampak Perang Rusia Ukraina pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bilal Abdul mukti
Mahasiswa ITB AHMAD DAHLAN
Konten dari Pengguna
8 Maret 2022 21:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bilal Abdul mukti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pixabay.com
ADVERTISEMENT
Invasi Rusia ke Ukraina menimbulkan reaksi dari dunia internasional. Imbas dari dampak invasi militer tersebut tidak hanya mengancam ekonomi Rusia dan Ukraina, akan tetapi dapat merugikan perekonomian global dan mengganggu proses pemulihan ekonomi global, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi jika dibandingkan dengan dampak pandemi, dampak perang kali ini tentu tidak terasa begitu besar, kecuali untuk beberapa komoditi. Menurut analisis ekonomi Bank Mandiri, dampak kepada Indonesia ini melewati beberapa jalur seperti; sektor finansial, sektor komoditas, serta jalur perdagangan.
Dalam jalur komoditas, Konflik antara Rusia dan Ukraina pun menyebabkan kenaikan harga minyak dan gas (migas) dan batu bara. Dampak tersebut bisa menyebabkan kenaikan inflasi di Indonesia. Pasalnya Rusia adalah produsen minyak mentah dunia sehingga memberikan kekhawatiran bagi para pelaku pasar global.
Lonjakan harga minyak dunia dan komoditas seperti batu bara dan CPO akan memberikan pengaruh terhadap perdagangan. Dampak cukup berat adalah pada inflasi. Akan tetapi, kenaikan niai impor tersebut tidak akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan Indonesia. Di mana kenaikan nilai impor akan ditutupi dengan naiknya sisi ekspor dengan harga batu bara yang berpotensi meningkat.
ADVERTISEMENT
Sementara pada sektor perdagangan, dalam pasokan gandum Indonesia terkena dampaknya. Ukraina sendiri berada di urutan pertama asal gandum yang diimpor Indonesia. Volumenya juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).