Konten dari Pengguna

Menjamin Hak Pendidikan: Implementasi Surat Keputusan untuk Mengatasi ATS

Bilal Saputra
Mahasiswa Universitas Diponegoro
18 Agustus 2024 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bilal Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN TIM II Desa Pandean melakukan pendataan mengenai ATS yang ada di Desa Pandean dan pengajuan SK terkait penanganan ATS.
Diskusi mengenai ATS di Desa Pandean beserta pengajuan SK antisipasi ATS, (15/07/2024) (foto: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi mengenai ATS di Desa Pandean beserta pengajuan SK antisipasi ATS, (15/07/2024) (foto: dokumen pribadi)
Pandean - Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2024 melakukan pendataan mengenai ATS yang ada di Desa Pandean dan pembuatan SK terkait penanganan ATS.
ADVERTISEMENT
Program ini merupakan program kerja multi disiplin mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro yang bertujuan untuk mengetahui jumlah anak yang tidak sekolah atau anak yang putus sekolah, alasan dari mengapa anak tersebut tidak atau tidak melanjutkan sekolah dan pengajuan SK yang berkaitan dengan penanganan desa terkait ATS. Program dilaksanakan dari [15/07/2024] hingga tanggal [ 9/08/2024]
Program ini merupakan titipan dari BAPPEDA [24/06/2024] yang menyatakan “Jumlah ATS di Kabupaten Magelang termasuk tinggi.” Program diawali dengan pendataan yang dilakukan dengan mendatangi 7 kepada dusun yang meliputi Dusun Pandean Lor, Dusun Pandean kidul, Dusun Digulan, Dusun Dalangan, Dusun Wonolobo, Dusun Sidadap, dan Dusun Tanggulangin.
Bapak Purnomo, Sekretaris Desa Pandean, [15/07/2024] menyatakan “ Anak tidak sekolah di Pandean itu tidak ada, rata-rata semuanya sekolah dan lulus sampai kewajiban mereka sekolah. Di pandean lor sendiri cuma ada dua orang yang putus sekolah itu pun karena mereka mondok”
ADVERTISEMENT
Dari hasil pendataan yang dilakukan di 7 desa, disimpulkan bahwa semua anak-anak di setiap dusun menjalankan kewajiban 12 tahun sekolah. Adapun yang terdapat anak putus sekolah dikarenakan anak tersebut mondok atau berkeinginan untuk melanjutkan kerja.
Bapak Rohmat, Kepala Dusun Tanggulangin [18/07/2024] menyatakan “Anak disini kebanyakan langsung kerja di ladang bantu orang tuanya terutama yang cowo. Mereka menyelesaikan pendidikan mereka tapi tidak lanjut perguruan besar”
Walaupun angka ATS di Desa Pandean termasuk rendah, tetapi perlu suatu kebijakan untuk antisipasi jika muncul ATS. Kebijakan tersebut berisikan upaya pemerintah desa untuk mengatasi anak yang tidak atau putus sekolah.
Setelah mengumpulkan data tentang ATS di ke-7 dusun di Desa Pandean, Tim II KKN Desa Pandean membuat SK (Surat Keputusan) mengenai ATS yang kemudian diberikan ke perangkat desa untuk di setujui dan dilaksanakan jika suatu saat terdapat ATS di Desa Pandean.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN UNDIP Tim II Mahasiswa KKN TIM II Desa Pandean melakukan pendataan mengenai ATS yang ada di Desa Pandean dan pengajuan SK terkait penanganan ATS di Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.