Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pemanfaatan Limbah Sayur: Teknologi MOL untuk Pakan Ikan di Desa Padean
19 Agustus 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bilal Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 10 Agustus 2024, Bilal Saputra, seorang mahasiswa Akuakultur dari Universitas Diponegoro, sukses menyelesaikan program kerja monodisiplin bertajuk “MOL (Mikroorganisme Lokal)” di Desa Pandean. Program ini dirancang untuk memperkenalkan teknologi pemanfaatan limbah sayur mayur sebagai penambah nutrisi pada pakan ikan melalui pengembangan MOL, sebuah inovasi yang sederhana namun berdampak besar.
ADVERTISEMENT
Dalam programnya, Bilal memfokuskan pada cara-cara meningkatkan kualitas pakan ikan dengan menggunakan MOL, yang merupakan campuran mikroorganisme alami yang diperoleh dari fermentasi sisa sayur mayur. Teknologi ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan limbah organik yang sering kali terbuang, dengan mengubahnya menjadi suplemen kaya nutrisi untuk ikan. Dengan cara ini, para peternak ikan dapat mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya relatif tinggi, sekaligus mengurangi limbah dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Program MOL ini diharapkan menjadi solusi praktis bagi para pembudidaya ikan di Desa Pandean, tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi produksi tetapi juga untuk mendukung praktik budidaya yang lebih berkelanjutan. Dengan menggunakan limbah sayur yang mudah didapatkan, teknologi ini menawarkan cara yang hemat biaya dan ramah lingkungan untuk meningkatkan kualitas pakan dan kesehatan ikan.
ADVERTISEMENT
Bilal memberikan pelatihan kepada para peternak ikan di desa, menunjukkan langkah-langkah sederhana untuk membuat MOL dari sisa sayur mayur yang dikumpulkan. Hasilnya, para peternak kini dapat membuat suplemen nutrisi sendiri yang efektif dan murah, meningkatkan produktivitas ikan mereka tanpa harus bergantung pada produk pakan yang mahal.
Dengan program ini, Bilal Saputra tidak hanya memperkenalkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan akuakultur yang berkelanjutan di Desa Pandean. Program “MOL” ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan peternak lainnya untuk terus mencari solusi inovatif yang memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.