Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Meningkatkan Wawasan Kebangsaan CPNS
24 September 2024 7:05 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Bimantara Nur Alim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembukaan pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2024 telah menarik animo masyarakat untuk ikut mendaftar. Dilansir dari data Badan Kepegawaian Negara (BKN) jumlah pelamar yang mendaftar sebanyak 3.963.832 orang (data BKN 17 September Pukul 08.00 WIB). Jumlah pendaftar yang mencapai angka 3,9 jutaan menandakan banyaknya masyarakat yang mencoba untuk mengikuti tes CPNS. Ketika berbicara konteks pendaftaran maka belum dapat dipastikan para pendaftar tersebut benar-benar ingin menjadi abdi negara. Dengan jumlah pendaftar yang besar mencapai jutaan mungkin ada saja yang memberi pernyataan bahwa peminat yang ingin menjadi CPNS sangat tinggi. Pendapat tersebut rasanya masih kurang tepat, sebab ketika melakukan pendaftaran ada kemungkinan mereka tidak berminat menjadi CPNS, tetapi ada faktor-faktor lain yang mendorong seperti kebutuhan mencari pekerjaan, keinginan untuk berganti pekerjaan, ingin sekedar mencoba merasakan tes CPNS, ada juga harapan orang tua agar anaknya dapat menjadi pegawai negeri.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak pilihan tadi, dapat di opinikan bahwa peserta yang mengikuti tes bukan didasari ingin mewujudkan aksi bela negara tetapi lebih kepada untuk mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu kebutuhan untuk mencari opsi pekerjaan masih menjadi alasan mendasar kenapa banyak yang tertarik untuk mendaftar. Artinya para pendaftar mencoba peruntungan untuk bisa mendapatkan pekerjaan terlepas formasi yang didaftar bukanlah minat yang mereka sukai.
Sebagai contoh ada seseorang yang memiliki minat bekerja di perusahaan swasta, namun karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan akhirnya pemuda tersebut mendaftar CPNS. Contoh lain ada seseorang yang memiliki ijazah S1 Manajemen, secara kemampuan dan keahlian seseorang tersebut menguasai bidang manajemen keuangan dan sudah bekerja pada perusahaan swasta di kota tetapi jauh dari keluarganya yang tinggal di daerah. Oleh karena keluarganya meminta orang tersebut untuk menetap dekat dengan keluarga maka resign lah orang tersebut. Ketika ada pembukaan seleksi CPNS orang tersebut juga ikut mendaftar di daerah keluarganya, seseorang tersebut mendaftar di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada formasi analis sumber daya manusia aparatur. Kenapa pemuda tersebut bisa mendaftar di luar jalur bidang yang dia tekuni? Hal itu bisa terjadi dikarenakan kualifikasi ijazahnya terbatas pada formasi yang ada pada instansi BKD, lalu pada akhirnya mendaftar diluar bidang yang ditekuni. Dua contoh tersebut hanya sebagai gambaran bagaimana perjalanan pendaftar CPNS yang mendaftar karena sebab mencari pekerjaan. Selebihnya harus diyakini bahwa para pelamar lainnya memiliki kemauan kuat untuk menjadi abdi negara dari niat awal, bahkan bisa saja para pelamar yang awalnya tidak tertarik menjadi bersemangat untuk mengabdi ketika berhasil diangkat menjadi CPNS .
Kita harus memberi semangat dan mengapresiasi kepada warga negara Indonesia yang melamar maupun yang telah berhasil lulus menjadi CPNS , karena kehadiran mereka dapat memberi kontribusi dalam pelayanan publik. Walaupun ada konteks yang perlu mendapat perhatian yaitu terkait individu yang memiliki latar belakang dari private sector. Perlu mendapat perhatian sebab ketika mereka diterima menjadi CPNS dan resmi bekerja maka kemungkinan mereka akan mengalami gejolak pemikiran karena bedanya cara pengambilan keputusan di organisasi kemudian mereka juga perlu menyesuaikan cara berpikir dan cara bekerja budaya birokrasi.
ADVERTISEMENT
Pada saat tes tentunya mereka melewati tahapan yang mengukur sejauh mana pemahaman wawasan kebangsaan dan karakter mereka untuk menjadi abdi negara. Sejauh penelusuran dan pengalaman yang dibagikan para peserta yang telah lulus pada periode sebelumnya, jika kita belajar sungguh-sungguh mempelajari dan memahami soal-soal tes CPNS (dapat belajar dari buku maupun video di youtube) maka peluang kita mendapatkan skor tinggi akan semakin besar. Mari renungkan, secara penafsiran sisi kognitif bahwa individu yang memiliki daya pikir cerdas berpeluang dapat mengalahkan peserta lainnya, namun yang menjadi pertanyaan yaitu apakah nilai-nilai wawasan kebangsaan dan upaya bela negara melekat di dalam hati dan pikirannya.
Pada saat tes seleksi kompetensi dasar (SKD) bahwasanya terdapat materi soal yang benar-benar berfokus pada pengukuran seorang pelamar apakah berorientasi pelayanan publik. Jenis tes yang diberikan yaitu tes wawasan kebangsaan (TWK) dan tes karakteristik pribadi (TKP), hingga melanjutkan seleksi kompetensi bidang (SKB) yang menjadi acuan untuk menentukan kelayakan berpikir dalam hal sektor publik. Namun seperti yang telah disampaikan tadi, bagi peserta yang memiliki kognitif bagus pasti dapat menalar untuk mencari jawabannya. Kemudian apakah peserta yang mendapatkan nilai tinggi ada jaminan bahwa mereka akan cepat beradaptasi ketika sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN), terlebih mereka yang berasal dari private sector. Sebenarnya ada hal yang menarik melihat potensi anak bangsa yang memiliki kemampuan pada dunia swasta yang mendaftar pada seleksi CPNS. Harapannya apabila mereka dapat menjadi bagian dari ASN maka dapat memberikan transfer knowledge yang menjembatani dunia praktis antara private dan public.
ADVERTISEMENT
Upaya untuk mempercepat adaptasi bekerja dalam lingkup birokrasi tentu tidaklah mudah. Suatu proses dibutuhkan agar individu dapat memahami bagaimana sistem pemerintahan berjalan. Bekerja pada lingkup birokrasi yang dimaksud haruslah cara bekerja yang mencerminkan nilai-nilai etika professional, bukan budaya ABS (asal bapak senang). Secara sederhana, upaya yang dapat dilakukan CPNS untuk dapat meyakini dan memahami pekerjaan di pemerintahan adalah dengan mengolah cara berpikir berorientasi melayani. Salah satu tindakannya yaitu dengan meningkatkan wawasan kebangsaan. Dengan kuatnya wawasan kebangsaan maka akan dapat menggairahkan hati dan pikiran untuk dapat menjiwai menjadi seorang pegawai negeri.
Meningkatkan wawasan kebangsaan dapat dilakukan secara dasar, di antaranya yaitu dengan memperdalam memahami nilai-nilai Pancasila serta memperbanyak literasi wawasan kebangsaan mulai dari memahami sejarah pergerakan bangsa Indonesia serta bagaimana cara berpikir dan pengorbanan tokoh-tokoh terdahulu dalam membangun bangsa. Fondasi pemikiran yang didapatkan dari tokoh terdahulu dapat menjadi inspirasi dalam memikirkan pembangunan negara dan membuat tertanamnya kerangka berpikir positif CPNS yang kuat dalam membangun negara berlandaskan Pancasila. Kekuatan pemikiran akan berdampak pada niat dan keinginan untuk selalu berusaha mewujudkan pemerintahan yang baik, secara tidak langsung akan memotivasi untuk berintegritas dalam melayani publik. Jika kerangka berpikir sudah sesuai dengan nilai-nilai bela negara seperti cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila, rela berkorban, dan memiliki kemampuan bela negara maka CPNS akan memiliki tekad kuat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur. Dengan begitu orientasi untuk memberikan pelayanan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila pun dapat melekat di dalam benak.
ADVERTISEMENT
Proses pembelajaran untuk meningkatkan wawasan kebangsaan diharapkan dapat membuat CPNS lebih cepat beradaptasi dengan memiliki core values BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Nilai-nilai bela negara pun diharapkan selalu hadir dalam memberikan pelayanan dan dapat memberi kesan ke masyarakat bahwa birokrat memiliki kinerja yang baik. Tentunya keberhasilan CPNS dalam meningkatkan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara akan mempermudah mereka untuk lulus dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Semangat untuk pejuang CPNS!
Live Update