Potensi Demografi Kaum Muda

Bimo Sasongko
Pendiri Euro Management Indonesia. Pemerhati Dunia Pendidikan Internasional. SDM Global Pembicara Seminar Tentang Pendidikan Internasional SDM Global. Penulis Opini dan Kolom SDM Global Pendidikan Internasional. Ketua Umum IABIE Ikatan Alumni Habibie
Konten dari Pengguna
8 Februari 2021 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bimo Sasongko tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kaum muda berprestasi. Foto: BRI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaum muda berprestasi. Foto: BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demografi pemuda ini harus dikelola secara totalitas agar potensinya tidak menjadi beban sejarah dan berubah menjadi bencana sosial. Lihat saja kemarakan kejahatan dan kekerasan oleh pemuda atau terlibat narkoba. Penyebabnya antara lain faktor kemiskinan struktural, lonjakan pengangguran usia muda, dan putus sekolah.
ADVERTISEMENT
Ada karakter dan kapasitas yang perlu dikapitalisasi setiap generasi muda untuk memenangi pertarungan masa depan dalam mewujudkan mimpi Indonesia sejahtera. Diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas tinggi. Kapasitas keahlian dan intelektual yang mumpuni. Kepemimpinan yang peduli dan profesional.
Tak pelak lagi, bangsa saat ini menanti kebangkitan kaum muda untuk mewujudkan negeri harapan. Kapitalisasi tersebut membutuhkan wahana dan kesempatan bagi pemuda agar bisa menjadi unggulan.
Perlu membangun optimisme kebangsaan, tidak lama lagi pemuda mampu mewujudkan mimpi bangsa. Prediksi tentang Indonesia yang akan menjadi bangsa maju pada tahun 2030 telah dibuat McKinsey Global Institute. Berbagai indikator telah dikemukakan lembaga itu seperti pusat-pusat pertumbuhan ekonomi mulai tersebar di luar Jawa. Prediksi ini bisa terwujud jika postur SDM bangsa, utamanya para pemuda, diberi kesempatan seluas-luasnya untuk belajar sejak dini di pusat-pusat keunggulan iptek dan inovasi dunia.
ADVERTISEMENT
Sejarah menunjukkan, kaum belia lebih tangguh mengendalikan semangat zaman. Mereka berani membuat terobosan dan inovatif. Orang tua sering menyatakan, anak muda seperti peribahasa ”kaduk wani kurang deduga” yang berarti kelewat berani tapi kadang-kadang kurang perhitungan. Itulah kekuatan, kelemahan dan sekaligus keajaiban kaum muda.
Indonesia membutuhkan terobosan atau langkah yang tidak biasa. Peran penerobos sangat tepat dilakukan kaum muda. Perlu memperbarui konsep Indonesia Incorporated yang bernuansa muda, yang sesuai dengan semangat zaman di mana tulang punggung ekonomi masa depan, ekonomi kreatif. Saatnya pemuda menggelorakan optimisme Indonesia secara konkret dengan membangkitkan sel-sel kreatif hingga desa.
Pakar proses kreativitas Daniel L Pink menyatakan bila ingin maju harus melengkapi kemampuan teknologi (high-tech) dengan hasrat mencapai tingkat “high concept” dan “high touch.High concept adalah kemampuan menciptakan keindahan artistik dan emosional, mengenali pola-pola dan peluang, menciptakan narasi yang indah dan menghasilkan temuan-temuan.
ADVERTISEMENT
High touch kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, dan menemukan makna. Dalam konteks ini, diperlukan inovasi teknologi sebagai aspek high-tech guna mendorong high concept dan high touch bagi klaster ekonomi kreatif kaum muda.
Bimo Joga Sasongko
Ketum IABIE
Ketum IAJ (Ikatan Alumni Jerman) Wasekjen ISMI
Wasekjen ICMI
President Director & CEO dan Founder Euro Management Indonesia