Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Indonesia dan Malaysia: Harapan Baru Kepemimpinan ASEAN
29 Januari 2025 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bintang Corvi Diphda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan terbarunya ke Malaysia, Presiden Indonesia Prabowo Subianto dianugerahi medali kehormatan “Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama (D.K I)” oleh Kerajaan Johor. Penghargaan ini bukan sekadar simbol diplomatik biasa, tetapi sebuah simbol yang mencerminkan adanya ikatan yang semakin erat antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
Hubungan yang semakin kuat tersebut kemudian berpotensi untuk membentuk kembali arah masa depan ASEAN. Di tengah ketidakpastian geopolitik dunia, kedekatan antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memunculkan harapan kembalinya kepemimpinan ASEAN yang lebih solid untuk mendefinisikan ulang peran ASEAN di kancah global.
Sejarah Panjang Persahabatan dan Kepemimpinan
Indonesia dan Malaysia sendiri memiliki sejarah hubungan yang panjang hubungan, serta dengan beragam kemiripan dalam budaya, geografis, dan kepentingan. Sebagai negara yang merupakan founding fathers ASEAN, Indonesia dan Malaysia tentu mempunyai peran penting dalam membentuk visi regional, integrasi ekonomi, dan kemajuan kolektif di tingkat kawasan.
Meskipun selama beberapa dekade, hubungan kedua negara telah melewati berbagai tantangan, mulai dari sengketa wilayah hingga persaingan ekonomi, tetapi komitmen Indonesia dan Malaysia untuk menjalin hubungan yang baik antar kedua belah pihak tetap bertahan secara kokoh.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ditunjukan pada pertemuan terbaru antara Prabowo dan Anwar yang semakin memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara. Selain itu, sejak dilantik pada 20 Oktober lalu, Presiden Prabowo telah berulang kali mengunjungi Malaysia. Hal ini menunjukkan adanya tendensi untuk memprioritaskan hubungan Indonesia dengan Malaysia ke depan.
Ikatan Personal Antara Kedua Pemimpin
Kedekatan pribadi antara Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim menambah dimensi unik dalam hubungan Indonesia-Malaysia ke depan. Dalam konferensi pers terbaru, Anwar Ibrahim menyebut Prabowo sebagai “sahabat dekat.”
Persahabatan yang telah terjalin selama bertahun-tahun ini dapat menjadi landasan bagi kerja sama yang lebih besar antara kedua negara ke depan. Kedua pemimpin ini memiliki hubungan yang didasari rasa hormat dan visi bersama untuk kemajuan negaranya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Kemiripian sifat ini tentunya menyediakan dasar yang kokoh bagi kepemimpinan kedua negara di masa depan, terutama untuk memperkokoh kepemimpinan di kawasan ASEAN.
Memimpin ASEAN di Tengah Ketidakstabilan Global
Saat dunia menghadapi ketegangan geopolitik yang meningkat, ketidakpastian ekonomi, dan ancaman perubahan iklim, peran ASEAN sebagai stabilisator kawasan menjadi semakin penting.
Akan tetapi, kemampuan ASEAN untuk tetap netral dan kohesif di tengah persaingan kekuatan besar sangat bergantung pada kepemimpinan negara-negara anggotanya. Oleh karena itu, kepemimpinan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim menawarkan harapan untuk kepemimpinan ASEAN yang lebih kuat di masa mendatang.
Kedua pemimpin ini telah menunjukkan perlunya pemahaman yang tajam tentang pentingnya persatuan regional. Pendekatan kolaboratif mereka dapat membantu menjembatani perbedaan dalam ASEAN, terutama pada isu-isu sensitif seperti krisis politik di Myanmar dan Laut China Selatan.
ADVERTISEMENT
Dengan kedekatan dan kelihaian kedua pemimpin ini, Indonesia dan Malaysia akan dapat memperkuat kredibilitas ASEAN sebagai aktor sentral di kancah global.
Selain itu, kepemimpinan mereka diharapkan dapat menginspirasi negara anggota lainnya untuk mengambil sikap yang lebih proaktif terhadap tantangan global, meningkatkan reputasi ASEAN sebagai aktor pendorong perdamaian, stabilitas, dan kemajuan kawasan bahkan dunia.
Kedua tokoh tersebut kembali memunculkan harapan, bahwa ASEAN masih mempunyai peluang untuk tetap eksis sebagai aktor sentral di kawasan. Dengan kepemimpinan yang kuat antar keduanya, harapannya dapat membawa ASEAN semakin proaktif dalam menghadapi persoalan globall. Utamanya, karena pada tahun ini kepemimpinan ASEAN juga dipegang oleh Malaysia.