news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tarif 25% Trump: Ancaman yang Mengguncang Hubungan Amerika Serikat dan Eropa

Bintang Corvi Diphda
Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya.
24 Maret 2025 11:37 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bintang Corvi Diphda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: ChatGPT DALL-E
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: ChatGPT DALL-E
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat memasuki fase baru yang penuh kontroversi dalam kebijakan perdagangannya dengan langkah Presiden Trump yang akan menerapkan tarif sebesar 25% terhadap Uni Eropa. Langkah kontroversial ini kemudian menimbulkan kekhawatiran mengenai arah hubungan ekonomi Amerika Serikat-Uni Eropa serta dampak terhadap perdagangan global yang ditimbulkan oleh tindakan ini, yang Trump klaim sebagai respons terhadap ketidakseimbangan perdagangan dan praktik yang tidak adil.
ADVERTISEMENT
Langkah ini berpotensi merusak hubungan politik dan ekonomi yang telah terjalin antara kedua pihak selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, artikel ini akan disajikan sebagai diskusi untuk memahami fenomena ini.
Melihat Kembali Hubungan Amerika Serikat dan Uni Eropa
Dalam sejarah panjang hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa, kerjasama yang mendalam di berbagai bidang menjadi karakteristik utama antar kedua belah pihak. Kemitraan ini dibangun atas dasar prinsip-prinsip bersama seperti demokrasi, perdamaian, kebebasan, dan supremasi hukum yang berdasar pada komitmen kedua pihak untuk menjaga Piagam PBB dan tatanan internasional yang damai.
Kerjasama kedua pihak tampak jelas dalam upaya bersama mereka untuk menangani isu-isu global, termasuk pemberian bantuan politik, keamanan, dan militer kepada Ukraina sebagai respons terhadap agresi Rusia, promosi hak asasi manusia di negara-negara seperti Belarus dan Myanmar, serta penanggulangan disinformasi asing yang dianggap sebagai ancaman besar terhadap keamanan global dan demokrasi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan factsheet hubungan Uni Eropa-Amerika Serikat, kedua belah pihak secara ekonomi terhubung erat, dengan kemitraan perdagangan bilateral terbesar mereka yang mencakup 42% dari PDB global pada tahun 2022. Koneksi ekonomi ini semakin ditekankan oleh perdagangan barang dan jasa transatlantik yang mencapai €1,5 triliun pada 2022, dengan €4 miliar produk dan jasa yang dipertukarkan setiap harinya.
Lebih dari 10 juta mata pencaharian didukung oleh pertukaran ini. Selain itu, kerangka kerja sama seperti Dewan Perdagangan dan Teknologi UE-AS (TTC) semakin memperkuat hubungan ekonomi dengan mengembangkan strategi untuk menangani isu perdagangan dan teknologi global yang muncul serta meningkatkan perdagangan transatlantik. Dengan demikian, jelas bahwa hubungan ekonomi mereka sangat kuat satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Di sisi keamanan, Uni Eropa dan Amerika Serikat juga bekerja sama untuk meningkatkan keamanan mereka, terutama melalui NATO. Hal ini terlihat dari operasi bersama di wilayah seperti Laut Merah dan latihan angkatan laut bersama secara teratur di Indo-Pasifik. Kerjasama kuat Uni Eropa-Amerika Serikat juga terjalin dalam bidang Keamanan dan Urusan Dalam Negeri, termasuk ancaman keamanan modern, peningkatan kerjasama peradilan, kerangka perlindungan data, dan upaya bersama untuk memerangi narkoba.
Dari berbagai contoh kerjasama ini, dapat disimpulkan bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memiliki kolaborasi yang kuat dan telah berlangsung lama. Fakta ini mencerminkan ketergantungan dan hubungan yang erat antara kedua pihak. Oleh karena itu, dalam beberapa dekade terakhir, kedua pihak telah menjadi aliansi yang kuat dalam lanskap politik dunia. Namun, saat ini hubungan yang panjang ini menghadapi ancaman besar. Potensi kebijakan tarif 25% dari pemerintahan Trump dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT

Pendekatan Trump: Strategi Konfrontatif dan Polarisasi melalui Tarif 25%

Sebagai konteks singkat, hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa sebenarnya diperkuat selama pemerintahan Biden. Kerjasama yang telah disebutkan sebelumnya, terutama dukungan yang meningkat terhadap perang Ukraina, berkembang selama pemerintahan Presiden Biden. Namun, pemerintahan Donald Trump memiliki kontras yang sangat tajam. Pendekatannya terhadap Uni Eropa terlihat jelas melalui serangkaian kebijakan perdagangan agresif, seperti penerapan tarif 25% terhadap impor dari Uni Eropa.
Dalam konferensi pers terbaru, Trump menyatakan bahwa Uni Eropa "dibentuk untuk merugikan Amerika Serikat" dan menyarankan bahwa tarif 25% ini akan segera diterapkan, meskipun rincian lengkapnya tidak dijelaskan. Retorika Trump mengenai tarif ini menyoroti keyakinannya bahwa Uni Eropa telah mengeksploitasi Amerika Serikat dalam perdagangan.
Trump secara khusus menargetkan mobil-mobil Eropa dan mengklaim bahwa Uni Eropa tidak menerima mobil atau produk pertanian dari Amerika Serikat, sementara Amerika Serikat diharapkan menerima segala sesuatu dari Eropa. Oleh karena itu, tarif yang diusulkan Trump untuk mobil, obat-obatan, dan mikrosirkuit dianggap sebagai upaya untuk memaksa Eropa masuk ke dalam perjanjian perdagangan yang lebih menguntungkan bagi Amerika Serikat. Selain itu, Trump percaya bahwa tarif ini akan membantu meningkatkan produksi manufaktur di Amerika Serikat, terutama di negara bagian seperti Michigan, dengan menarik kembali produksi mobil ke Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Uni Eropa dengan tegas menolak usulan Trump, menyebutnya sebagai "tidak dibenarkan" dan berjanji untuk merespons "secara tegas dan segera" terhadap tarif yang dikenakan. Komisi Eropa menekankan bahwa Uni Eropa telah konsisten memberikan manfaat kepada Amerika Serikat melalui pasar tunggal yang terintegrasi, yang mempermudah bisnis Amerika Serikat untuk mengakses konsumen Eropa, mengurangi biaya perdagangan, dan menyelaraskan regulasi di 27 negara.
Uni Eropa juga menyatakan akan melindungi bisnis, pekerja, dan konsumen Eropa dari tindakan perdagangan yang bersifat agresif ini dan menyarankan untuk mengambil tindakan pembalasan dengan cara yang "proporsional." Bloomberg juga melaporkan bahwa tarif yang diusulkan Trump dapat mempengaruhi ekspor Uni Eropa senilai $29,3 miliar (€28 miliar) dan berpotensi menambah tekanan inflasi pada ekonomi Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT

Konsekuensi Mendalam: Ancaman bagi Hubungan Amerika Serikat dan Uni Eropa

Dengan angka-angka tersebut, apa yang dapat dimungkinkan untuk skenario selanjutnya? Salah satunya adalah bahwa penerapan tarif oleh Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump dapat semakin memperburuk ketegangan yang sudah ada dengan Uni Eropa, terutama terkait dengan kerjasama mereka dalam krisis global seperti Perang Ukraina. Di masa lalu, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah bekerja sama untuk mendukung Ukraina sebagai respons terhadap agresi Rusia, namun perselisihan perdagangan akan memperumit kemitraan ini.
Uni Eropa akan mengevaluasi kembali ketergantungannya pada Amerika Serikat untuk kerjasama keamanan dan strategis jika tindakan ekonomi Amerika Serikat benar-benar direalisasikan. Ini berpotensi mengganggu aliansi politik Eropa dan Amerika Serikat dan menghalangi upaya Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah Perang Ukraina.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perpecahan baru dalam negara-negara anggota Uni Eropa dapat muncul saat negara-negara Uni Eropa mulai memihak faksi tertentu. Beberapa negara, khususnya yang dekat dengan Amerika Serikat, mungkin akan tetap setia kepada Amerika Serikat, sementara negara-negara Eropa lainnya yang tidak puas dengan tarif perdagangan mungkin akan mengadopsi sikap lebih independen atau netral, sehingga menciptakan polarisasi baru dalam lanskap politik Eropa.
Terakhir, perselisihan perdagangan semacam ini akan menjadi tanda pergeseran signifikan dari era di mana kekuatan politik dan ekonomi Uni Eropa terutama terkait dengan aliansinya dengan Amerika Serikat yang menandakan penurunan pengaruh global Uni Eropa. Hal ini semakin diperburuk oleh situasi ekonomi di sebagian besar negara Eropa yang sedang menghadapi stagnasi pertumbuhan dengan hanya sekitar 0,2% pertumbuhan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa arena global saat ini menyaksikan penurunan pengaruh Eropa akibat ketergantungan negara-negara tersebut pada Amerika Serikat di masa lalu.
ADVERTISEMENT