Konten dari Pengguna

Diskriminasi KBBI: Upaya Bersikap Adil kepada Upil dan Ingus

Bintang W Putra
Mahasiswa nomaden. Bercita-cita menjadi Hacker.
8 Januari 2017 18:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bintang W Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Justice (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Justice (Foto: Pixabay)
Saya baru bangun tidur, jarum jam berada di angka 12. Tanpa aba-aba saya langsung menyusupkan jari telunjuk ke lubang hidung. Telunjuk mulai bertamasya ke seluruh penjuru hidung, senggol kiri senggol kanan.
ADVERTISEMENT
Voila, belum genap sepuluh detik, benda kehijau-hijauan berhasil saya tarik dan menempel di ujung jari. Konon, orang menyebutnya 'Upil'.
Disgusting (Foto: Giphy)
zoom-in-whitePerbesar
Disgusting (Foto: Giphy)
Saya tidak paham dari mana kata upil ini berasal. Tapi ya sudah, untuk saat ini kita percaya dulu saja bahwa setiap kata itu arbitrer, jadi jangan terlalu diperdebatkan.
Penasaran dengan definisi 'Upil', saya langsung menelusuri KBBI. Di KBBI 'Upil' memiliki arti ingus kering dalam hidung, sedangkan Ingus berarti air lendir yang keluar dari lubang hidung.
Sampai di sini saya bingung, apa motivasi para perumus kamus membedakan dua benda yang sama dengan dua kata yang berbeda?
Upil adalah ingus kering dan ingus adalah air lendir di hidung. Kenapa keduanya tidak disatukan dalam satu kata saja sehingga gampang mengucapkannya? Terlebih kedua benda ini berasal dari tempat yang sama.
ADVERTISEMENT
Tinja, apapun bentuknya, baik cair atau padat, namanya tetap 'Tinja'. Tidak memiliki nama lain seperti dalam kasus 'Upil'.
Perumus KBBI tidak membedakan penyebutan antara tinja yang keluarnya muncrat dengan tinja yang keluar membentuk angka delapan. Padahal, tinja yang keluar dari dubur manusia juga banyak macamnya.
Ada yang halus, kasar, juga cair. Warnanya juga bervariasi, mulai dari hijau, kuning, coklat bahkan merah. Tapi semua jenis dan warna tadi, memiliki penyebutan yang sama: 'Tinja'.
ADVERTISEMENT
Disgusting (Foto: Giphy)
zoom-in-whitePerbesar
Disgusting (Foto: Giphy)
Dalam diri balita misalnya, bayi atau anak kecil cenderung mengeluarkan tinja berwarna kehijau-hijauan. Ini disebabkan jenis makanan yang dikonsumsi, tapi anehnya jenis tinja ini tidak memiliki nama khusus.
Tidak berhenti di 'Tinja', dalam ranah Kentut, KBBI juga terkesan abai.
Reaction (Foto: Giphy)
zoom-in-whitePerbesar
Reaction (Foto: Giphy)
Kentut, yang berarti gas berbau yang keluar dari anus, tetap mengalami penyebutan yang sama meski dikeluarkan dengan cara berbeda-beda. Kentut dikeluarkan melalui berbagai macam cara, seperti berbunyi nyaring, pelan dan kadang tidak berbunyi. Setiap cara itu bisa menghasilkan aroma yang berbeda-beda.
Jika keluar nyaring, biasanya tidak beraroma. Tapi jika berbunyi pelan, “Phusssh” atau "Preeet", niscaya baunya akan menguar ke segala penjuru ruangan. Jika kamu melakukan hal demikian, bersiap-siaplah untuk dimaki oleh orang sekitar. Syukur kalau tidak diusir.
ADVERTISEMENT
Fart (Foto: Memecenter)
zoom-in-whitePerbesar
Fart (Foto: Memecenter)
KBBI, dalam hemat saya, sudah saatnya memasukkan entri khusus bagi jenis tinja dan kentut. Selain memperjelas makna, memasukkan entri baru ini juga dapat menambah kekayaan kosa-kata Bahasa Indonesia.
Disgusting (Foto: Giphy)
zoom-in-whitePerbesar
Disgusting (Foto: Giphy)
Sekian.