Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Healing dengan Seni Peran
14 Desember 2022 19:24 WIB
Tulisan dari BINTANG WIJAYA AS DARMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini isu kesehatan mental menjadi objek yang sering menjadi topik utama di media sosial. Berbagai cara dilakukan orang-orang untuk menjaga kesehatan mentalnya mulai dari liburan, melakukan hobi atau kegemaran lainnya, hingga mengunjungi ahli semacam psikiater atau psikolog.
ADVERTISEMENT
Beberapa pelaku seni juga menjadikan kesehatan mental sebagai objek dalam karya mereka semacam penulis, pelukis, musik, dan banyak lainnya. Ini menandakan pada generasi ini kesehatan mental telah menjadi perbincangan yang sangat penting terlebih berkembangnya teknologi, kesehatan mental juga ikut dalam bagian kesehatan yang harus dijaga.
Seni peran merupakan kegiatan seseorang atau lebih dalam menampilkan perilaku orang lain dalam sebuah pentas atau pertunjukan. Seni peran masuk dalam kelompok seni pertunjukan yang di mana naskah seni peran tersebut masuk dalam karya sastra.
Seni peran biasanya ditampilkan dalam pertunjukan teater, film, atau pentas seni lainnya. Saat ini untuk masuk isu kesehatan mental juga sudah dijadikan sebagai gambaran terhadap apa yang dirasakan oleh penderitanya.
ADVERTISEMENT
Healing yang dalam bahasa Indonesia berarti berobat atau pengobatan namun jika melihat media sosial saat ini, healing diartikan lebih dari sebuah pengobatan. Menenangkan pikiran atau mengistirahatkan badan memang bagian dari healing tersebut, namun salah pengertian dari healing menjadi liburan perlu sedikiti dibenarkan.
Tidak ada yang salah dari healing menjadi liburan, karena setiap orang dapat menghibur dirinya sesuai dengan kesenangan masing-masing. Salah satu healing yang menurut ampuh bagi saya adalah dengan berlakon diseni peran.
Seni peran sendiri sudah ada sejak lama, bermula dari pertunjukan teater drama hingga sekarang dapat disaksikan di layar kaca. Sebelum melakukan pementasan drama diperlukan pemanasan latihan yang baik.
Pada bagian pemanasan dan latihan sebelum pertunjukan seni peran, bertujuan untuk pergangan otot, olah vokal, dan juga olah tubuh. selama proses pelatihan itu seorang aktor diharuskan juga untuk melakukan pelatihan emosi yang di mana digunakan untuk membangun karakter dalam cerita ke dalam diri seorang aktor tersebut agar dapat melakoni dengan baik.
ADVERTISEMENT
Pada bagian pelatihan olah rasa, aktor dapat memanfaatkan bagian tersebut sebagai healing dengan melepaskan semua beban yang ada di pikiran dengan teriak, menangis, tertawa, marah dan semua bagian dalam pelatihan emosi tersebut.
Olah rasa sendiri bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi aktor dalam melakoni perannya. Penjiwaan dalam menghidupkan karakter sangat penting untuk keberhasilan pertunjukan yang dilakukan, sehingga konsentrasi aktor dalam memerankan itu sangat penting.
Selain itu olah rasa juga sangat penting bagi aktor untuk menajamkan kepekaan dalam dirinya. Kepekaan dalam aktor termasuk bagian penting guna mengatur dan mengendalikan emosi.
Selain itu juga mengembangkan imajinasi menjadi bagian dalam latihan olahrasa. Menjadi karakter yang bukan karakter asli orang tersbut tentunya tidak mudah, karena perlu pengenalan, pendalaman, dan pengkhayalan yang dalam agar terciptanya karakter yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Latihan olah rasa dalam seni peran akan menciptakan ekspresi yang dapat membuat seseorang melepaskan emosi dalam dirinya. Saat pelatihan itu, penjiwaan diharapkan dapat terlihat natural dengan melepaskan semua emosi sesuai dengan kewajarannya sehingga itu terlihat tidak dibuat-buat.
Dalam pelatihan emosi itu, seseorang yang ingin melepaskan emosinya atau pikirannya dapat memanfaatkan pelatihan ini. Dirinya bebas berteriak, menangis, marah, hingga tertawa tanpa adanya batasan sehingga dapat menenangkan dirinya terutama untuk emosi yang selama ini terpendam.
Sebagian orang akan merasa puas setelah melakukan hal tersebut. Mengeluarkan emosi memanglah menjadi bagian terbaik dalam melepaskan beban yang dirasakan terutama ketika merasa sedih, marah, kecewa, depresi, bahkan senang. Pelepasan emosi tersebut dapat menjadi healing yang murah untuk menangkan pikiran dan juga sebagai bentuk dalam mewujudkan karya.
ADVERTISEMENT