Pemanfaatan Kerja Sama Regional Indonesia

unsplash.com ( ASEAN Pictures )

Sejak kemerdekaan bangsa ini pada tahun 1945 muncul beberapa pemanfaatan yang mengenai suatu kerja sama regional yang sesuai dengan kondisi dan kepentingan dari Indonesia. Awal kemerdekaan itu yang tepatnya dalam hal memperoleh sebuah pengakuan dalam kancah internasional atas kemerdekaan dan beberapa perjuangan dalam hal menentang suatu penjajahan.

Akhirnya Indonesia ikut dalam sebuah forum regional Asia Tenggara pada Asian Relations Conference pada tahun 1949. Indonesia sendiri telah menjadi pemeran pertama dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, yang akhirnya membentuk gerakan non blok.

Pemanfaatan ini difokuskan terhadap sebuah kepentingan dalam hal ekonomi dan kepentingan pembangunan. Dalam mendukung kepentingan tersebut, Indonesia juga telah menjalankan suatu strategi low profile yang dapat menghindari adanya konfrontasi.

Kita ketahui juga, bahwa Indonesia juga menerapkan sebuah pendekatan yang memusat dengan cara yaitu menempatkan kawasan Asia Tenggara ini sebagai lingkaran. Pemanfaatan ini telah berhasil dilaksanakan dan itu sesuai dengan arahan Visi Pembangunan Nasional yaitu untuk mewujudkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, maju, adil dan makmur.

Dalam visi pada bidang hubungan internasional yaitu dengan mewujudkan bangsa Indonesia untuk bisa lebih berperan aktif dalam pergaulan kancah internasional. Terlebih lagi dalam politik luar negeri Indonesia yang memprioritaskan terhadap diplomasi ekonomi, perlindungan, kedaulatan dan agar dapat meningkatkan suatu bentuk kontribusi dalam segi kepemimpinan bangsa Indonesia.

Kesimpulannya yaitu jadi bangsa Indonesia memperoleh manfaat dari kerja sama regional pada kawasan Asia khususnya Asia Tenggara. Manfaat-manfaat tersebut meliputi berbagai aspek diantaranya aspek ekonomi, politik, keamanan, sosial dan budaya.