Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Bebas Biaya Menuju Negara Dua Benua
28 Februari 2022 0:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari PPI Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terhitung enam tahun sudah sejak pertama kali Salsabila memupuk mimpinya untuk pergi ke Turki; negara dua benua. Pada 14 Februari 2022, ia akhirnya dapat mengunjungi negara impiannya itu sekaligus menjadi delegasi Istanbul Youth Summit 2022 di Istanbul, Turki.
ADVERTISEMENT
Turki merupakan negara yang selalu memiliki daya tarik tersendiri. Pesonanya sebagai negara 2 benua; Asia dan Eropa, membuat banyak orang ingin mengunjunginya dan menyaksikan pesona negeri ini. Tak terkecuali Salsabila Nadiva; akrab dipanggil Salsabila, adalah salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Malang yang menjadi delegasi Istanbul Youth Summit 2022.
Bukan perkara mudah untuk akhirnya bisa sampai ke negeri impiannya ini. Sebelumnya, Salsabila sudah menghadapi beberapa kali kegagalan untuk mendaftar ke even yang berlokasi di Turki, khususnya Istanbul. Ia mencoba berbagai program, mulai dari pertukaran pelajar, kegiatan kepemudaan, hingga salah satu beasiswa Turki.
“Aku pernah gagal 7 kali,” Ujarnya.
Dalam proses pendaftaran untuk program Istanbul Youth Summit ini pun, Salsabila sempat merasa kesulitan dalam penulisan esai. Namun, kegagalan yang pernah dialaminya serta keinginan untuk mengunjungi negara impian inilah yang selalu menyemangatinya untuk terus berjalan.
ADVERTISEMENT
“Disitu kita diminta buat esai dalam bahasa Inggris. Karena di esai kita harus mencantumkan apa kontribusi kita untuk Indonesia di kancah internasional.” tambahnya.
Perkuat Relasi, Perluas Koneksi
Bukan tanpa alasan Salsabila ingin mengikuti konferensi internasional ini. Menurutnya, agenda seperti ini sangat bermanfaat untuk memperluas koneksi, juga memperkuat relasi. Tahun ini, terdapat lebih dari 250 delegasi yang datang dari berbagai negara termasuk Indonesia, Palestina, Pakistan serta Malaysia. Para diaspora Indonesia yang berdomisili di Turki pun turut bergabung dalam kepanitiaan acara ini.
Merupakan sebuah kehormatan bagi Salsabila untuk dapat bergabung dalam program ini. Bertemu dengan delegasi lain yang juga memiliki visi sama sebagai agen perubahan, bertukar pikiran dan pandangan terkait inovasi untuk membawa kebaikan bagi komunitas dan masyarkat. Ia juga mengatakan, Istanbul Youth Summit merupakan wadah yang bisa membantunya membentuk kualitas diri, belajar cara penyelesaian masalah, dan meningkatkan soft-skill lainnya.
ADVERTISEMENT
Berhasil Raih Sponsor Penuh
Salsabila tahu, proses untuk konfirmasi proposal tidak memakan waktu yang sebentar. Maka dari itu,setelah meneria letter of acceptance dari Istanbul Youth Summit, ia segera menyusun proposal dan mengajukan kepada beberapa perusahaan BUMN dan juga swasta yang berada di sekitar kampus dan rumahnya. Ia juga bertanya kepada beberapa alumni IYS tentang kiat-kiat mendapatkan sponsor.
Ia akhirnya berhasil disponsori secara penuh untuk berangkat ke Turki oleh salah satu perusahaan BUMN yang juga memberikannya beasiswa kuliah. Mahasiswi semester empat program studi bahasa Inggris ini juga mendapat dukungan dari kampus. Salsabila menyatakan, ia diamanahi membawa nama baik kampus pada ajang internasional ini.
Proyek Sosial Untuk Kesehatan Mental
“Mental health is a call for all. Sharing is caring. Kita berbagi karena kita peduli,” Jelas Salsabila.
ADVERTISEMENT
Dari lima sub-tema yang ada; Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Mental dan Kebijakan Publik, Salsabila tergabung dalam sub-tema Mental Health. ia dan kelompoknya menyusun sebuah proyek sosial berupa lifestyle app yang memiliki banyak berbagai fitur yang bisa dinikmati penggunanya. Seperti daily journal, podcast juga group community yang berfungsi sebagai medium bagi para pengguna untuk saling berinteraksi.
Sebelumnya, aplikasi ini sudah bekerja sama dengan ASESCO, yang merupakan salah satu lembaga dari ISD dalam kegiatan life coaching, dimana peserta akan diberi kesempatan untuk berkonsultasi secara langsung dengan coach yang bersertifikasi. Salsabila mengatakan, ia dan timnya akan berusaha mencari sponsor untuk proyek sosial berkelanjutan ini sehingga dapat memperluas pengguna aplikasi mereka. Salsabila dan teman-temannya juga akan berusaha membuat proyek ini menjadi proyek berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“Kita gak mau stop di sini aja. Kita akan melejitkan proyek sosial yang kita bikin ini,” Pungkas Salsabila.
(Inayah Salsabil/Yaya)