Konten dari Pengguna

Perdana, PPID Gelar MUN Kembangkan Kemampuan Diplomasi

PPI Dunia
PPI Dunia adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
16 Juli 2024 4:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gelaran MUN PPI Dunia
zoom-in-whitePerbesar
Gelaran MUN PPI Dunia
ADVERTISEMENT
PPI Dunia – Model United Nations (MUN) dilaksanakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia secara virtual pada 28 sampai 30 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
MUN yang digelar melalui daring zoom merupakan MUN perdana PPI Dunia sekaligus program dari Bidang Hubungan Publik PPI Dunia yang diinisaisi oleh Liefta Afrilia Putri, Steering Committee acara sekaligus Ketua Bidang Hubungan Hublik PPI Dunia.
Mengusung tema utama “Adressing Rising Trade Tensions and Enhancing Fair Trade Practices” dengan sub-tema “Geopolitical Conflicts: Free Trade Agreement and Its Challenges”. Dengan tema ini, para delegasi akan mengeksplor interaksi kompleks antara geopolitik dan perdagangan dengan berfokus pada bagaimana perselisihan dan konflik politik dapat merusak manfaat dari Perjanjian Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA) yang dapat mengganggu arus perdagangan global.
Sebelum acara dimulai, Hamzah Lubis, Koordinator PPI Dunia periode 2023/2024 menyampaikan rasa terimakasih dan harapannya.
ADVERTISEMENT
“Saya berterimakasih kepada delegasi yang sudah berpartisispasi di MUN PPID pertama ini. Acara ini dibuat oleh PPI dunia dan berfokus pada WTO. Saya berharap melalui acara ini banyak ide inovatif dan langkah konkrit yang akan tercipta untuk masa depan dunia,” ujar Hazmah.
Terbentuknya acara ini berawal dari keresahan Liefta yang sedang menempuh pendidikan di Mesir, terhadap konflik antar negara-negara di dunia yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti konflik territorial, ekonomi, dan kompetisi politik.
“Hal yang paling membuat saya sedih adalah banyak konflik antar negara yang disebabkan oleh berbagai hal, antara lain sengketa wilayah, pencurian aset negara lain, serta kompetisi ekonomi dan politik,” ungkap Liefta.
Liefta juga menjelaskan mengapa acara ini mengangkat tema perdagangan, “Seperti yang kita tau, terjadi perang antara Israel dan Palestina. Palestina merupakan korban dari keserakahan Israel dan Amerika terhadap perdagangan, ekonomi, perebutan wilayah dan kekuasaan. Juga beberapa faktor lain yang mengakibatkan perang antar negara, seperti Rusia dan Ukraina, Jerman dan Rusia, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu kita akan berdiskusi tentang adressing rising trade tensions and enhancing fair trade practices,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip langsung dari handbook MUN PPI Dunia, Muhammad Wahidal Akbar atau yang akrab disapa Wahid, selaku Executive Committee yang sedang menempuh pendidikan di Libya menyampaikan tujuan mereka ialah untuk menyediakan acara yang berkualitas tinggi untuk mempromosikan prestasi pelajar Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.
"Tujuan kami adalah menyediakan acara berkualitas tinggi untuk mempromosikan prestasi para pelajar Indonesia di dalam negeri dan internasional," kata Wahid.
Wahid melanjutkan, “Melalui acara ini, para diaspora Indonesia, seperti halnya generasi-generasi sebelumnya, dapat berpartisipasi dalam penyelesaian masalah di ruang konferensi PBB, dengan membawa jiwa besar, kecerdasan yang tinggi, dan wawasan yang luas untuk memperjuangkan bangsa yang bermartabat,” imbuhnya.
Ia juga berharap melalui acara ini para delegasi akan mampu mengeksplor tema-tema besar yang akan memberikan dampak signifikan untuk masa depan mereka.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap bahwa para delegasi akan bisa mengeksplor tema-tema besar yang akan memberikan dampak signifikan di kehidupan mereka di masa depan karena jangan biarkan rasa takut menjadi penghalang masa depan kalian,” pungkas Wahid.
Melalui MUN perdana PPID, para delegasi sangat antusias untuk menyampaikan argumentasinya agar mendapatkan solusi terhadap isu-isu yang didiskusikan. Ditambah adanya penghargaan untuk para delegasi di akhir acara membuat antusiasme mereka semakin meningkat.