PPI Dunia dan Atase Perdagangan Dorong Pelajar Jadi Eksportir Masa Depan

PPI Dunia
PPI Dunia adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
Konten dari Pengguna
27 Januari 2024 17:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peresmian Komunitas Ekspor Melbourne oleh Bapak Agung Haris Setiawan, Atase Perdagangan Canberra dengan Taufiqurrahman Ali, Koordinator Komunitas Ekspor Melbourne.
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Komunitas Ekspor Melbourne oleh Bapak Agung Haris Setiawan, Atase Perdagangan Canberra dengan Taufiqurrahman Ali, Koordinator Komunitas Ekspor Melbourne.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MELBOURNE – PPI Dunia baru saja menyelenggarakan program bertajuk “Bincang Atase Perdagangan x Ngopi Bareng CEO” pada Kamis (25/01) secara hybrid di Melbourne, Australia. Acara tersebut sekaligus meluncurkan Komunitas Ekspor Melbourne yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelajar Indonesia di Melbourne untuk bertukar informasi seputar ekspor barang maupun jasa khususnya ke Australia. Bincang Atdag edisi Melbourne Australia ini merupakan acara perdana program unggulan PPI Dunia setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan program Sekolah Ekspor PPI Dunia Batch 1.
ADVERTISEMENT
Amelia Devi Prasanti, selaku Kabid Penguatan Bilateral di Direktorat Pengembangan Inovasi dan Bisnis PPI Dunia menjelaskan bahwa program Bincang Atdag tidak hanya berhenti di Australia saja, melainkan akan diikuti negara lainnya seperti Mesir dan Inggris. Melalui Bincang Atdag, diharapkan pelajar semakin memiliki pengetahuan yang spesifik mengenai pasar di negara tertentu.
“Selain program Sekolah Ekspor PPI Dunia Batch 1 kemarin, kami menindaklanjutinya dengan menciptakan program Bincang Atase Perdagangan. Program ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelajar akan pengetahuan yang spesifik mengenai pasar di negara tertentu, sehingga mereka bisa langsung bertanya kepada perwakilan perdagangan mengenai peluang, tata cara, dan hal-hal penting yang perlu diketahui sebelum menjadi eksportir” ujar Amelia.
Atase Perdagangan RI di Canberra, Agung Haris Setiawan menyampaikan bahwa terbentuknya Komunitas Ekspor Melbourne merupakan langkah yang baik bagi para mahasiswa Indonesia di Australia sebagai suatu pergerakan kolektif sehingga memudahkan aktivitas ekspor yang nantinya akan dilakukan guna membantu meningkatkan nilai perdagangan Indonesia ke Australia.
ADVERTISEMENT
“Apresiasi setinggi-tingginya pada Komunitas Ekspor Melbourne dan PPI Dunia, dimana peresmian ini saya harapkan akan menjadi pemantik pergerakan serupa oleh para diaspora pelajar eksportir di negara lain yang juga membawa semangat ekspor”, ujar Agung.
Komunitas Ekspor Melbourne foto bersama Atase Perdagangan Canberra, CEO Import United, dan CEO Navanti Holdings.
Uniknya, acara perdana Bincang Atdag edisi Melbourne Australia ini tidak hanya diisi oleh Atase Perdagangan RI di Canberra saja sebagai narasumber, namun juga menghadirkan pelaku usaha asal Indonesia yang telah melebarkan sayap bisnisnya hingga ke Australia seperti Michael Samsir, CEO Import United, dan Ivan Tandyo, CEO Navanti Holdings.
Michael Samsir, CEO Import United mengungkapkan bahwa salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh eksportir pemula adalah tidak adanya fasilitas penyimpanan barang di negara tujuan ekspor. Namun hal tersebut bukan menjadi halangan, Michael menyampaikan pihaknya akan berupaya mendukung para pelajar melalui fasilitasi gudang eksportir untuk menyimpan barang. “Import United memiliki fasilitas gudang penyimpanan barang yang dapat dimanfaatkan oleh para pelajar yang ingin jadi eksportir,” ungkap Michael.
ADVERTISEMENT
Peluang lain yang dapat dimanfaatkan oleh pelajar pengusaha adalah keberadaan Navanti Holdings sebagai salah satu inkubator bisnis terkemuka di Australia. Ivan Tandyo selaku pendiri dan pemilik Navanti Holdings menyatakan kesediaannya untuk membantu kurasi dan menyediakan berbagai pelatihan untuk mendorong masuknya produk asal Indonesia ke Australia. “Kami siap mendukung para pelajar yang ingin jadi eksportir. Dengan adanya dukungan kurasi dan pelatihan ekspor, diharapkan akan lahir eksportir baru Indonesia dari kalangan pelajar yang dapat berkontribusi bagi kemajuan ekonomi tanah air”, tambah Ivan.
Menanggapi hal tersebut, Taufiqurrahman Ali selaku salah satu pelajar Indonesia di Australia yang juga merupakan Koordinator Komunitas Ekspor Melbourne menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam terselenggaranya program Bincang Atdag dan peresmian komunitas ekspor. Menurut Taufiq, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan menjadi penggerak bagi para pelajar untuk mulai belajar ekspor.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Atase Perdagangan RI di Canberra, PPI Dunia, para CEO, dan seluruh pihak yang terlibat dalam program Bincang Atdag dan peresmian Komunitas Ekspor Melbourne. Hal ini tentunya menjadi awal yang baik dalam mendorong semangat pelajar di Australia, khususnya Melbourne, untuk mulai jadi eksportir,” tutup Taufiq.
Pasca diresmikan, Komunitas Ekspor Melbourne diharapkan dapat terus menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder bisnis di Australia guna mendorong peran pelajar sebagai duta ekspor dan mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia ke Australia.