Konten dari Pengguna

PPI Dunia Mengadakan Webinar Untuk Mendukung Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit

PPI Dunia
PPI Dunia adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
10 Juni 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PPI Dunia mengadakan webinar bertajuk “Sustainability of Palm Oil Industry in Indonesia” yang berlangsung pada Sabtu, 11 Mei 2024.
zoom-in-whitePerbesar
PPI Dunia mengadakan webinar bertajuk “Sustainability of Palm Oil Industry in Indonesia” yang berlangsung pada Sabtu, 11 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PPI Dunia, 11 Mei 2024 – Indonesia merupakan produsen terbesar kelapa sawit di dunia. Industri kelapa sawit telah menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara dan penciptaan lapangan kerja. Namun demikian terdapat perhatian yang meningkat terhadap isu-isu lingkungan dan sosial terkait dengan produksi kelapa sawit. Dalam hal ini, keterlibatan generasi muda diperlukan untuk menjawab kampanye atau tudingan negatif yang dilancarkan oleh pihak tertentu terhadap industri kelapa sawit di tanah air. Pada kesempatan ini, Direktorat Penelitian dan Kajian - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengadakan webinar bertajuk “Sustainability of Palm Oil Industry in Indonesia” yang berlangsung pada Sabtu, 11 Mei 2024 pukul 14.00 – 16.30 WIB. Webinar ini dimaksudkan untuk mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia, dan mengeksplorasi peluang mendapatkan dana penelitian dari Grant Riset Sawit (GRS) sebagai langkah nyata dalam pengembangan industri kelapa sawit nusantara.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dipandu oleh Windi Kurnia Perangin-Angin dari PPI Dunia yang sedang menempuh Pendidikan S3 di Technische Universität Braunschweig, Jerman. Koordinator PPI Dunia Hamzah Assuudy Lubis menyambut webinar ini dengan antusias, “PPI Dunia sebagai organisasi pelajar akademik menaruh perhatian khusus terhadap keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia dan isu lingkungan global. Saya harap dengan adanya berbagai perspektif dari praktisi dan birokrat dapat memperkaya pandangan kita semua. Perspektif tersebut juga akan dijadikan sebagai policy brief terkait pembahasan Simposium PPI Dunia Budapest yang akan datang.”
PPI Dunia menghadirkan praktisi dan birokrat yang menjalankan kegiatan industri dan perkebunan kelapa sawit: Agam Fatchurrochman dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dan Fitriyah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
ADVERTISEMENT
Agam Fatchurrochman memaparkan mengenai keberlanjutan industri kelapa sawit di tanah air, “Sawit memiliki sustainability standard yang lebih tinggi dari komoditas lainnya karena adanya perhatian yang ketat dari masyarakat, negara-negara pembeli (konsumen) dan NGO. Walaupun dengan standar yang lebih tinggi, industri sawit di Indonesia dapat menghadapinya sehingga produksi bisa tetap tinggi, sementara monitoring dari NGO juga tetap ketat. Terkait dengan Regulation on Deforestation-free products (EUDR) dari Uni Eropa, Indonesia siap-siap saja terutama perusahaan-perusahan industri kelapa sawit. Bersama-sama dengan pemerintah, GAPKI mengajak diaspora Indonesia, khususnya pelajar Indonesia di luar negeri untuk berkolaborasi dalam mendorong ekspor kelapa sawit, misalnya partisipasi dalam Trade Expo, pelatihan riset pasar dimana diaspora Indonesia lebih mengetahui kewilayahan di tempat mereka berada, dan kolaborasi riset. Dalam jangka panjang, saya berpikir bahwa sawit merupakan negative carbon crop karena sawit merupakan tanaman tahunan (pohon) dengan penyerapan karbon tinggi, pungkasnya.”
ADVERTISEMENT
“Kelapa sawit merupakan komoditas minyak dunia dengan produktivitas lahan yang paling baik dibandingkan minyak nabati lainnya, sehingga kelapa sawit menjadi pilihan paling sustainable dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati yang semakin bertumbuh. Kenapa sawit perlu fokus terhadap keberlanjutan atau sustainability karena setiap dekade di kelapa sawit selalu ada isu yang menghampirinya atau kampanye anti-sawit. Dalam hal ini diperlukan penelitian untuk membuktikan bahwa isu atau kampanye negatif tersebut tidak benar. Sawit dapat mengurang emisi gas rumah kaca (GRK) dengan cara menggunakan kembali emisi yang dihasilkannya. Program Grant Riset Sawit merupakan upaya dari BPDPKS dalam meningkatkan produktivitas/efisiensi kelapa sawit, peningkatan aspek keberlanjutan, mendorong penciptaan produk/pasar baru dan meningkatkan kesejahteraan petani. Hasil-hasil riset diharapkan dapat dimanfaatkan oleh industri, pemerintah atau petani (riset terapan). Terdapat dua skenario seleksi dalam Grant Riset Sawit yaitu seleksi terbuka (call for proposal) dan inisiatif. Apabila pelajar Indonesia di luar negeri ingin berkontribusi dalam meningkatkan sektor kelapa sawit Indonesia melalui riset dapat menggandeng lembaga riset yang ada di Indonesia. Kami harap dengan kolaborasi yang banyak antar instansi dapat menghasilkan penelitian yang komprehensif, ” ungkap Fitriyah.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi diskusi terdapat beberapa poin-poin penting, antara lain: pelajar Indonesia di luar negeri siap berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia, baik dengan mendorong ekspor kelapa sawit melalui kampanye positif di masing-masing negara tempat menuntut ilmu, maupun melalui penelitian terapan tentang kelapa sawit. Pelajar Indonesia di luar negeri berharap adanya alokasi grant riset sawit khusus untuk mahasiswa di luar negeri dari BPDPKS, serta beasiswa master dan PhD khusus tema tentang kelapa sawit dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) baik bagi mahasiswa di Indonesia maupun di luar negeri.