Konten dari Pengguna

Mengenal Archetypes Berdasarkan Teori Carl Jung

Tsabita Hana
Mahasiswa Psikologi, Universitas Brawijaya
6 Oktober 2024 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tsabita Hana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Archetypes merupakan gambaran lampau mengenai pola perilaku yang tertanam pada ketidaksadaran kolektif seseorang yang mengatur bagaimana kita mengalami hal-hal tertentu sepanjang kehidupan yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung, seorang psikolog asal Swiss. Jung percaya bahwa archetypes bersifat universal dan berasal dari masa lalu leluhur.
ADVERTISEMENT
Jadi sebenarnya, apa sih archetypes itu dan bagaimana pendekatannya berdasarkan teori jung? Yuk simak penjelasannya lebih lanjut!

1. Persona

Persona merupakan sisi kepribadian yang kita representasikan secara positif kepada orang lain agar bisa diterima oleh masyarakat, hal ini digunakan untuk menutupi sisi negatif dari diri kita. Kata persona berasal dari bahasa latin yang berarti topeng.
Namun, jika archetype persona kita terlalu kuat, kita mungkin akan terlalu bergantung dengan ekspektasi masyarakat terhadap diri kita sehingga kita perlu menyeimbangkan antara tuntutan masyarakat dan diri kita yang sebenarnya agar tetap sehat secara psikologis.

2. Shadow

Seperti artinya yaitu bayangan, shadow merupakan sisi negatif dari diri yang kita tutupi dan berusaha tidak kita tampilkan kepada masyarakat. Contoh karakter dengan archetype shadow adalah Darth Vader dari Star Wars.
ADVERTISEMENT
Darth Vader, karakter antagonis dari serial Star Wars (https://pixabay.com/photos/star-wars-darth-vader-1724901/)

3. Anima & Animus

Anima merupakan sisi feminin dari pria, sedangkan animus merupakan sisi maskulin dari wanita. Anima melambangkan suasana hati dan perasaan pada pria, sedangkan animus melambangkan pemikiran dan penalaran logis.
Dua archetype turunan dari anima dan animus adalah The Great Mother dan Wise Old man. Setiap orang, baik pria maupun wanita memiliki archetype The Great Mother yang mewakili sosok ibu secara positif—kasih sayang dan kenyamanan ataupun negatif—kerentanan dan ketidakberdayaan yang dirasakan oleh anaknya. Selanjutnya adalah archetype Wise Old Man yang mewakili kebijaksanaan, pengalaman, dan pengetahuan individu. Contoh karakter dengan archetype Wise Old man adalah Dumbledore dari Harry Potter.
Profesor Dumbledore, kepala sekolah Hogwarts dari serial Harry Potter (https://hardrockfm.com/pemeran-dumbledore-di-harry-potter-meninggal-dunia/)

4. Hero

Archetype hero mengarah kepada orang yang berkuasa—sering direpresentasikan sebagai orang yang berjuang melawan kejahatan. Dalam mitologi dan legenda, archetype ini sering diibaratkan sebagai pahlawan yang berjuang menaklukkan kejahatan seperti naga, ular, ataupun setan.
ADVERTISEMENT

5. Self

Jung percaya bahwa setiap orang memiliki kecenderungan untuk berkembang dan maju menuju kesempurnaan, ia menyebut kecenderungan ini sebagai “diri”. Archetype self atau diri adalah archetype yang meliputi pikiran sadar dan tidak sadar yang menyatukan seluruh archetype lain menuju proses realisasi diri.

Kritik terhadap Archetypes Jung

Dapat ditarik kesimpulan bahwa archetypes merupakan pola perilaku tertentu yang dapat diakses oleh seluruh manusia. Meskipun begitu, archetypes jung tidak banyak digunakan dalam psikologi modern karena bersifat kompleks, serta terlalu mengarah kepada mitologi dan bersifat tidak ilmiah.

Referensi

Feist, Jess., Feist, Gregory F., Roberts, Tomi-Ann. 2018. Theories of Personality, Ninth Edition: McGraw-Hill International Editions.
Cherry, Kendra. 2024, 5 Mei. What Are the Jungian Archetypes? https://www.verywellmind.com/what-are-jungs-4-major-archetypes-2795439