KOMODITI PERIKANAN INVASIF YANG MEMBERIKAN DAMPAK EKONOMI MENGUNTUNGKAN MASYARAKAT LOKAL

Konten dari Pengguna
28 Maret 2018 12:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BKIPM Padang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sesuai Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor 31 tahun 2017 tentang petunjuk teknis pemetaan sebaran Jenis Ikan Bersifat Invasif tercantum bahwa salah satu ancaman utama terhadap keanekaragaman jenis ikan asli dan ekosistimnya di seluruh dunia adalah introduksi species eksotik asing bersifat invasif yang dikenal sebagai species asing invasive (SAI). SAI dianggap sebagai penyebab kedua menurunnya keanekaragaman hayati global setelah kerusakan habitat secara langsung. Pemasukan, penyebaran dan penggunaan berbagai species asing baik yang dilakukan secara sengaja maupun yang tidak disengaja yang kemudian menjadi invasif telah menyebabkan penurunan keanekaragaman ikan di danau-danau di Indonesia. Kerusakan yang ditimbulkan dari masuknya ikan invasif ke lingkungan perairan dapat berupa disentegrasi komunitas ikan lokal dan kerusakan genetik ikan lokal karena terjadi dihibridisasi dan transfer penyakit serta dampak sosial ekonomi masyarakat sekitar perairan yang rusak.
ADVERTISEMENT
Introduksi ikan asing ke Indonesia dimulai sebelum abad 18, dari hasil analisis yang dilakukan terhadap 31 studi kasus introduksi menunjukkan bahwa 77% introduksi ikan asing mengakibatkan penurunan populasi ikan asli. “Penurunan populasi merupakan proses awal menuju kepunahan species tertentu yang mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati yang berakhir terbentuknya komunitas yang homogeny yang didominasi ikan asing (Sharif C. Sutarjo).
Lobster air tawar atau Freshwater, crayfish adalah salah satu genus yang termasuk dalam kelompok udang (Crustacea) air tawar yang secara alami memiliki ukuran tubuh relatif lebih besar dan memiliki siklus hidup hanya di lingkungan air tawar. Beberapa nama internasional lobster air tawar ini adalah Crayfish, Crawfish, dan Crawdad. Berdasarkan penyebarannya, didunia ini ada 3 famili lobster air tawar, yakni family Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae. Lobster air tawar Astacidae dan Cambaridae tersebar dibelahan dunia utara, sedangkan Parastacidae menyebab di dunia bagian selatan, seperti Australia, Indonesia bagian timur, selandia Baru, dan Papua nugini.
ADVERTISEMENT
Lobster yang kita kenal selama ini adalah yang berasal dari tangkapan laut namun saat ini marak kita dengar jenis lobster air tawar yang tidak hanya untuk dikonsumsi tetapi bisa juga dijadikan ikan hiasan di dalam akuarium sebagai ikan hias karena memiliki warna khas menarik dan beragam, lobster ini dikenal memiliki sifat pengembara yang tinggi. Habitat alam lobster air tawar adalah danau, rawa atau sungai yan g bertlokasi di daerah pengunungan. Seperti ikan lainnya, lobster air tawar juga dapat terserang hama dan penyakit, yaitu jamur Saprolegnia dan Achyla, Cacing jangkar (Lernea cyprinacea dan Lernea carasii), Argulus foliaceus, Larva cybister, Mata berkabut (Cloudy eye), White spot syndrome virus, Temnosephids parasite, Aphanomyces astaci dan Tails blister. Saat ini Lobster air tawar dimasukkan dalam Jenis ikan bersifat Invasif yang dianggap sebagai penyebab kedua menurunnya keanekaragaman.
ADVERTISEMENT
Danau Maninjau merupakan danau multifungsi yang dimanfaatkan oleh berbagai sektor, saat ini beberapa permasalahan yang terjadi di danau adalah penurunan kualitas air danau, penurunan hasil tangkapan ikan serta berubahnya keanekaragaman jenis sumberdaya perikanan seperti hilangnya beberapa jenis ikan ali danau dan masuknya jenis asing. (Dina.et al, 2013). Danau Maninjau di Sumatera Barat terancam oleh invasi lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang merupakan spesies asing yang telah menjadi salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomi. Pada awalnya distribusi asli Lobster air tawar (LAT) ini hanya terbatas di wilayah timur Indonesia yaitu Papua Nugini bagian Selatan dan wilayah Australia bagian Barat dan Utara teluk Carpentaria, Queensland, bagian timur dan utara Northern Territory (Coughran & Leckie 2007). Instroduksi species di suatu habitat di khwatirkan berpotensi akan menjadi jenis invasif yang merugikan secara ekologi karena lobster ini mempunyai laju pertumbuhan dan fekunditas yang superior serta toleransi terhadap lingkungan yang tinggi. Pengalaman di beberapa perairan danau menunjukkan bahwa introduksi ikan asing invasif terbukti dapat mendesak populasi ikan yang ada, menguasai lingkungan perairan, menekan populasi dan bahkan memusnahkan ikan asli yang ada serta menyebabkan masuk dan tersebarnya penyakit ikan dan hama baru (Dina, et al. 2013)
ADVERTISEMENT
Gambar : Lobster air tawar (LAT) yang terdapat di Danau Maninjau
Danau Maninjau menjadi habitat beragam jenis sumberdaya perikanan setempat, setidaknya terdapat 13 jenis ikan yaitu ikan Barau, ikan Garing, ikan Asang, ikan Bada, ikan Mas, ikan Kalui/Gurami, ikan Rinuak, ikan Mujair, ikan Nila, ikan Gabus, ikan Panjang/Sidat, ikan Puyu, ikan Betok, ikan Baung, selain itu terdapat juga sumberdaya perikanan bernilai ekonomis lainnya yaitu “Pensi”. Lobster air tawar di danau maninjau dapat memberikan dampak positif bagi perikanan sebagai pendatang baru atau sebaliknya memberikan dampak negatif sebagai hama. Dampak negatif terjadi apabila lobster air tawar menjadi species invasif yang mampu mempertahankan dan mendominasi populasinya pada ekosistim alami Danau Maninjau.
ADVERTISEMENT
Secara ekonomi keberadaan lobster air tawar di danau Maninjau bagi masyarakat lokal bisa dikatakan menguntungkan dan bernilai ekonomis karena telah menjadi komoditas perikanan yang dieksploitasi dan diperjualbelikan untuk konsumsi dan hias dengan harga jual berkisar Rp.25.000/kilogram. Berdasarkan data jumlah frekwensi Pengiriman Lobster air tawar melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau menggunakan HC (Health Certificate) dari Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Padang baik pengiriman domestik tujuan Jakarta, Batam dan Pontianak serta ekspor tujuanMalaysia.
Tahun Tujuan Pengiriman (Jumlah ekor) Frekwensi pengiriman
2014 Domestik Keluar 188.091 497 Kali
ADVERTISEMENT
Ekspor 600 3 Kali
2015 Domestik Keluar 147.777 706 Kali
Ekspor 900 3 Kali
ADVERTISEMENT
2016 Domestik Keluar 141.116 707 Kali
Ekspor 13.145 27 Kali
2017 Domestik Keluar 118.370 541 Kali
Ekspor 9.370 15 Kali
ADVERTISEMENT
Tabel . Jumlah Data pengiriman Lobster Air tawar dari tahun 2014 sampai 2017 melalui SKIPM Padang
Lalu lintas lobster air tawar dari tahun 2014 sampai 2017 rata-rata meningkat. Saat ini keberadaan lobster air tawar hampir terdapat di sekeliling Danau Maninjau dan mampu mempertahankan populasinya, serta membuktikan bahwa hasil komoditi lobster air tawar yang tergolong invasif disamping merugikan bagi ekologi danau namun memberikan dampak ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat lokal.
Gambar. Kegiatan pemeriksaan jenis dan jumlah komoditi perikanan yang akan di lalulintaskan
Dengan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia secara efesien, namun dapat melipatgandakan manfaat ekonomi, membuka lapangan kerja yang luas meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus melindungi lingkungan dari kerusakan. Di samping itu beberapa kajian IPTEK telah dilakukan untuk pengelolaan danau Maninjau sebagai bahan kebijakan penyusunan Peraturan Bupati No. 22 tahun 2009 diantaranya kajian mengenai status perikanan danau dan domestikasi ikan asli danau yang sudah mengalami penurunan populasi dan kerusakan sumberdaya habitat sehingga sistim konservasi melalui domestikasi biota asli dan endemik diperlukan guna meningkatkan populasi di danau dan mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui perikanan tangkap berkelanjutan dan usaha pemacuan stok ikan asli danau.
ADVERTISEMENT
Penulis :