Konten dari Pengguna

Hilangnya Peran Pelabuhan Tuban

Muhammad Riyadlul 'Adn
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember
10 Oktober 2022 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Riyadlul 'Adn tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: koleksi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: koleksi pribadi
ADVERTISEMENT
Pelabuhan “Kambang Putih” merupakan sebuah Pelabuhan yang terletak di pesisir laut utara Tuban. Pelabuhan ini sudah ada sejak masa Raja Airlangga sekitar tahun 1019-1041, yang merupakan pendiri Kerajaan Kahuripan. Pelabuhan ini digunakan sebagai Pelabuhan Internasional, mengingat sejak dahulu Nusantara merupakan tempat lalu Lalang dan berlabuhnya kapal-kapal asing. Dari situlah kemudian Tuban menjelma menjadi salah satu penyokong perekonomian utama Kerajaan Kahuripan bahkan di Jawa, dengan adanya Kambang Putih ini.
ADVERTISEMENT
Pelabuhan Kambang Putih ini banyak digunakan sebagai persinggahan kapal-kapal asing dan banyak transaksi yang terjadi disini, sehingga kegiatan perekonomian bisa dikatakan terpusat di Tuban ini. Sekitar tahun 1042-1052, Tuban juga menjadi salah satu wilayah yang diperbutkan oleh banyak kerajaan di Jawa karena wilayah lautnya yang strategis ini. Catatan-catatan sejarah tentang Pelabuhan Kambang Putih ini banyak tertulis dalam prasasti Kambang Putih. Namun, jika berkaca dengan kondisi Tuban pada masa sekarang ini seperti tidak percaya bahwa dulunya merupakan suatu wilayah yang keberadaannya sangat penting. Hal tersebut karena beberapa faktor yang menyebabkan wilayah Tuban mengalami kemunduran dan Pelabuhan Kambang Putih tidak lagi mendapat perhatian dan seakan menghilang.
Kemunduran pelabuhan Kambang Putih, bermula pada sekitar akhir abad ke 15, yaitu pada masa Majapahit. Pelabuhan Kambang Putih mengalami kemajuan yang signifikan pada masa Majapahit, hingga digunakan sebagai pelabuhan komersial. Namun, seiring berjalannya waktu, kekuatan Majapahit yang semakin melemah berdampak pada awal kemunduran pelabuhan Kambang Putih ini. Sekitar awal abad ke 16, Kerajaan Demak berhasil menaklukkan Majapahit dan kemudian memilih pelabuhan Jepara sebagai pelabuhan utamanya. Hal ini berdampak cukup signifikan terhadap pelabuhan Kambang Putih, ditambah lagi pada saat itu banyak bermunculan perampok dan bajak laut di Kambang Putih yang membuat pelabuhan ini tidak aman bagi kapal-kapal asing yang hendak berlabuh.
ADVERTISEMENT
Sekitar abad ke 17, ketika Mataram berhasil menaklukkan Tuban, juga tidak menjadikan Kambang Putih sebagai pelabuhan utamanya. Hal tersebut membuat pelabuhan Kambang Putih semakin sepi dan perekonomian di Tuban juga mengalami kemunduran. Dari sinilah, eksistensi dan nama pelabuhan Kambang putih seakan menghilang.
Sumber: koleksi pribadi
Beberapa faktor lain yang menyebabkan kemunduran Kambang Putih yaitu, munculnya pelabuhan-pelabuhan baru yang lebih besar dan lebih strategis, seperti di Gresik maupun di Surabaya yang membuat pelabuhan ini kalah saing. Selain itu faktor laut yang mengalami pendangkalan membuat kapal-kapal besar kesulitan jika hendak berlabuh di pelabuhan ini, semakin membuat pelabuhan ini sepi.